Pengaruh Anomali Iklim Terhadap Keragaman Produksi Tanaman Kentang Dan Cabe Studi Kasus : Kabupaten Bandung Dan Sukabumi
Abstract
Kentang dan cabe merupakan dua komoditas sayurati yarig banyak diusaliakan petani karcna rnerniliki nilai ekonomi tinggi, dan niemiliki potensi ekspor. Jawa Barat merupakan saleli satu wilayali produsen kentang dan cabai yang potensial di Indonesia. Wilayah ini nienyumbang 30% produksi kentang dan cabe nasional. Untuk menjaga stabilitas produksinya baik dari segi kualitas, kuantitas maupun kontinyuitas, perlu dilakukan kajiali untuk mengetahui kesesuaian wilayah dan waktu tanam yang tepat terutama dalani kaitannya dengan perigatuh anomali iklim. Untuk itu diperlukan evaluasi terhadap data historis produksi dan korelasinya dengan curah hujan di wilayah kajian dan pengaruh Indeks Osilasi Selatan terhadap kedua parameter tersebut. Hasil kajian rnenunjukkan bahwa El-Nino berdampak pada penambahan jumlah bulan kering di Kabupaten Bandung dari Sukabumi. Dan hasil peluang deret hari kering (P(DHK)) dan peluang deret hari basah (P(DHB) didapatkan waktu tanam yang optimal dalam mengurangi resiko iklim niininiun~ untuk tanatnan kentang dan cabe yaitu bulan Februari dan bulan Maret-Mei, diharapkan pada saat tersebut produksi lebih besar dibandingkan pada b$an-bulan penanaman yang lain. Berdasarkan hasil peluang terlampaui untuk peningkatan produksi kentang dan cabe, peluang terbesar terjadi pada kondisi La-Nina. Curah hujan di Kabupaten Sukabumi lebih besar dibandingkan di kabupaten Bandung. Dampak dari ENS0 lebih besar pengaruhnya di Kabupaten Sukabumi terutania saat El-Nino, sehingga di daerah ini perlu diwaspadai untuk menekan pengurangan hasil produksi.