Transglikosilasi Enzimatik Dan Uji Aktivitas Polifenol-A-Glukosida Sebagai Senyawa Antibakteri
Abstract
Senyawa fenol dan turunannya telah diketahui mempunyai aktivitas antibakteri. Namun senyawa ini belurn ditnanfaatkan secara optimum, karena sifatnya yang kurang larut air dan tidak stabil terhadap pengaruh oksidasi, cahaya, dan perubahan kimia. Salah satu cara untuk meningkatkan kelarutan dan kestabilamya adalali dengan nie~~ibentuske nyawa glikosida, melalui reaksi trar.sglikosilasi baik secara kimiawi maupun enzimatik dengan bantua~ie nzim transferase. Pada penelitian ini, senyawa polifenol-a-glukosida disintesis secara enzimatik menggunakan siklodekstrin glukanotransferase (CGTase) dari Bacilltrs rnegnterittrn, B. coagulans, B. polymixa, dan Coiidirln rtrgosa. Aktivitas transglikosilasi CGTase diuji pada empat akseptor polifenol (hidrokuinon, resorsinol, pirokatekol, dan katekin) dengan pati sebagai donor ygus glukosil, bertujuan untuk menentukan polifenol-a-glukosida yang akan disintesis dalam skala besar. Produk yang dihasilkan diidentifikasi menggunakan teknik kromatografi lapis tipis (KLT), dengan lal-utan propanol 85% (v/v) sebagai larutan pengembang. Kemudian prodr~k transfer yang dihasilkan dipisahkan dari komponen lain sampai homogen dengan kromatografi kololn (matriks ODS dan eluen metannl), dan diuji aktivilasnya sebagai senyawa antibakteri padn Bacillris szrbtilis, B. cercra, dan Escherichio coli,. Analisis KLT menunjukkan bahwa keempat mikrob dapat menghasilkan enzim CGTase. Enzini CGTase dari C. rngosa dan 5. rnegateri~rm dapat mentransfer gugus glukosil pada semua akseptor polifenol, sedangkan CGTase dari B. coag~rlansd an B. pnlyrr~ixah anya dapat mentransfer gugus glukosil ke Iiidrokuinon, resorsinol, dan katekin. Resorsinol-a-glukosida dipilih untul. disintesis dalam skala besar ~iienggunakan enzim CGTase dari B. coag~rlans. Kemampuan resorsinol-a-glukosida dalam menghambat pertnmbuhan bakteri uji dibandingkan dengan resorsinol dan arbutin. Dari ketiga bakteri uji, resorsinol-a-glukosida menunjukkan daya hambat terhadap pertumbuhan B. strbtilis dan E, coli, sedangkan arbutiu dan resorsinol tidak mempunyai kemampuan dalam mengliambat perturnbullan ketiga bakteri tersebut. Konsentrasi resorsinol-a-glukosida yang semakin meningkat menghasilkan daya hambat yang seniakin besar, sedangkan lamanya waktu inkubasi menyebabkan daya hambatnya semakin mentuun.
Collections
- UT - Chemistry [2016]