Penilaian Tingkat Bahaya Kebakaran Hutan Berdasarkan Indeks Vegetasi, NDVI dan Indeks Kekeringan, KBDI (Studi Kasus Taman Nasional Berbak, Jambi)
Abstract
Kebakaran hutan tidak hanya menimbulkan masalah secara nasional tetapi juga internasional. Seringkali kejadian kebakara~tii dak diketahui secara dini oleh pihakyang benvewenang yang ntenangani dan memadamkannya. Di latar belakangi oleh alasan inilah penelitian ini dilakukan. Penilaian indeks vegetasi (NDVI, Norn~alizedD ijference Vegetation Index) yang dipantau oleh satelit dan indeks kekeringan Keetch Byram (KBDI, Keetch Byrani Drought Index) dari analisis data cuaca harian (suhu maksimum, curah hujan dan kelelttbaban udara) dapat diguttakan untuk menduga, memantau dan mengidentifikasi serta menilai tingkat bahaya kejadian kebakaran hutatt sebagai usaha menlbangun sistem perittgatait dini, SPD. Penelitian ini dilakahn melalui dua tahap yaitu pe~telitian lapangan untuk meugambil sampel daun vegetasi kemudian penelitia~lta boratorium untuk menganalisis kadar air daun (KAd). Selanjutnya analisis data cuaca harian (1990 sampai 1999) dengan menggunakan metcde yang dikembangkan oleh Keetch dan Byram untuk mendapatkan nilai KBDI dan analisis data satelit Landsat-TM dengan menggunakan sofi~nrep engolah citra Er-A4apper untuk mendapatkan nilai NDVI. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai KBDI hariait dari bulan April 1991 hingga Juli 1999 &pat mengambarkan kejadian kebakaran besar masa lalu pa& tahun 1991, 1994 &II 1997. Nilai KBDI tersebut kemudian dikorelasikan dengan suhu, curah hujan dan kelembaban. Hasil korelasi tersebut menunjukkan hubungan yang relatif lebih erat antara KBDI dengall curah hujan dalt kelembaban udara dibandingkan suhu maksimunt harian. Hubungan tersebut berkorelasi negatif artinya nilai KBDI akan meningkat bila curah hujan dan kelembaban menurun. Keeratan hubungan antara nilai NDVI dengatt KAd masing-masing pa& lokasi bekas kebakaran menunjukkan korelasi positif dan pada lokasi belutn terbakar menunjukkan korelasi yang negatif. Persamaan dari kedua hubungan tersebut adalalt y(KAd) = 77.7s(NDVI) + 67.578 R2= 0.1920 pada areal bekas kebakaran dan y(KAd) = -29.362s(NDVI) + 384.95 R2= 0.9965 pada areal belum terbakar. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode KBDI n~~tumken duga tingkat bahaya kebakaran hutan dapat memberikan informasi kejadian kebakaran yang tepat, sehingga metode tersebut sangat cocok diterapkan untuk mengatasi masalah penanganan dan pencegahan kejadian kebakaran hutan. Selanjutnya penggunaan nilai NDVI dan hubungannya dengan kadar air daun &lam penelitian klum &pat digunakan untuk menduga tingkat babaya kebakaran hum. Dengan demikian disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan nilai NDVI dengan kadar air daun serta dengan kejadian kebakaran hutan.