Analisis Preferensi Konsumen dan Atribut Ideal Ayani Panggang Tradisional Sunda (Studi Kasus di Rumah Makan Ayam Panggang Galuga Kotamadya Bogor)
Abstract
Semakin menjamurnya restoran fast food Cfranchise/waralaba) yang menyediakan makanan impor seperti fried chicken menyebabkan terjadinya perubahan pola konsumsi makanan dari makanan tradisional ke makanan impor. Menurut Tjahyadi (1994) makanan tradisional kurang diminati karena makanan tradisional Indonesia sering dianggap ketinggalan zaman dan kurang mempunyai nilai komersil. Sebenarnya makanan tradisional memiliki kandungan gizi yang tinggi selain itu menghemat devisa negara sehingga perlu digalakkan. Salah satu rumah makan yang menyajikan makanan tradisional, khususnya makanan tradisional Sunda adalah Rumah Makan Ayam Panggang Galuga. Ditengah-tengah persaingan yang ketat dengan fast food, sangat perlu bagi Rumah Makan Ayam Panggang Galuga untuk meningkatkan citra dan daya saingnya.