Kajian Program Pengembangan Inseminasi Buatan dan Desentralisasi Balai Inseminasi Buatan di Indonesia
Abstract
Inseminasi Buatan atau IB merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak. Namun pelaksanaannya masih belum optimal. Hal ini disebabkan karena Balai Inseminasi Buatan ( BIB ) masih terpusat pada daerah tertentl' seperti BIB Lembang di Jawa Barat dan BIB Singosari di Jawa Timur. Pemerintah mengadakan program pengembangan IB dan desentralisasi BIB untuk membantu masyarakat meningkatkan produktivitas ternaknya. Program ini juga dilatarbelakangi oleh adanya program kecukupan daging tahun 2005. Program ini mempunyai beberapa tahapan yaitu pengiriman sapi pejantan (Bull) dan peralatan IB ke daerah, penyusunan dan pengiriman form kuesioner ke daerah. Pengiriman form bertujuan untuk melihat apakah daerah tersebut telah siap untuk mendukung program pengembangan IB dan desentralisasi BIB. Dari 19 daerah yang berpartisipasi dalam program ini, Bengkulu dan Lampung merupakan daerah yang paling sedikit dalam menjawab kuesioner yang diberikan. Hal ini dimungkinkan daerah-daerah tersebut belum siap ikut dalam program pengembangan IB dan desentralisasi BIB di Indonesia.