Bentuk-bentuk dan Intensitas Gangguan Manusia Pada Daerah Tepi Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat
Abstract
Penggunaan lahan dan status daerah penyangga Tarnan Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), adalah berupa lahan pernukiman, pertanian, perkebunan teh, kawasan hutan Perhutani. Dalam daerah penyangga ini juga terdapat kegiatan perindustrianlkerajinan rakyat (Mukhtar dan Pratiwi, 1986). Dalarn upaya pengernbangan daerah penyangga tersebut perlu adanya informasi tentang kondisi sekitar batas kawasan yang dapat digunakan sebagai informasi dasar dalam penentuan kebijaksanaan pengernbangan dan pengelolaannya. Perrnasalahan yang ada di sekitar tepi kawasan adalah terjadinya gangguan oleh rnanusia berupa pencurian kayu, perburuan satwaliar, perambahan hutan, perladangan dan pernungutan hasil hutan lainnya secara tidak terkendali. Akibat gangguan tersebut adalah hilangnya pohon, hilangnya atau rusaknya lahan yang tertutup oleh hutan sehingga fungsi hutan terganggu atau hilangnya plasma nutfah baik yang berbentuk flora ataupun fauna (Hadi, 1993).