Analisis Proses Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Royco (Kasus Di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)
Abstract
PT. Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan inovasi baru dari Royco yaitu terdiri terdiri dari 24 variant Royco. Berdasarkan data P3I (2005), Royco menempati posisi ketiga dalam pangsa pasar di Indonesia, yaitu sekitar 18 persen. Sementara menurut penelitian Frontier Marketing & Research Consultant (2004), Royco menempati posisi pertama dalam pangsa pasar. Berkaitan dengan penurunan posisi pangsa pasar tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat persaingan antar produsen penyedap masakan di Indonesia semakin ketat. Untuk itu pada tahun 2005 Royco kemudian melakukan peremajaan untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menambahkan kegunaan royco melalui introduksi penggunaan bumbu masak untuk nyambel, menggoreng tempe, kentang, emping dan bahkan bisa ditambahkan pada sayur bayam dengan tujuan menaikkan posisi pangsa pasarnya. Jika para produsen ingin dapat bertahan dalam industri ini, maka diperlukan penerapan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Salah satu kegiatan yang dirasakan penting berkaitan dengan strategi pemasaran tersebut adalah memahami selera konsumen. Persaingan yang ketat diantara merek-merek penyedap masakan yang ada mengharuskan produsen untuk selalu berorientasi pada kepentingan konsumen, karena banyaknya perusahaan yang bergerak dalam industri ini membuat konsumen mempunyai banyak pertimbangan dalam memilih penyedap masakan.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]