Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Naa Dan 2,4-D Terhadap Pembentukan Kalus Pada Kultur In Vitro Polen Anggrek Dendrob/Um Jakarta Molek
Abstract
Hutan merupakan tempat hidup beraneka flora dan fauna, anggrek adalah salah satu dari sekian banyak flora yang hidup di hutan. Sebagai tumbuhan epifit anggrek hidup menempel pada pohon. Karena kondisi hutan yang terus mengalami kerusakan maka keberadaannya terancam. Keindahan bunga anggrek mendorong manusia untuk membudidayakannya sebagai tanaman hias. Oalam rangka membudidayakan anggrek terus dilakukan penelitian, salah satunya adalah perbanyakan seeam in vitro. Kultur in vitro df'.pat dilakukan pada semua bagian tumbuhan, pada penelitian ini bagian yang digunakan adalah polen (tepung sari). Kegunaan dati kultur polen adalah umuk menghasilkan (anaman haploid yang berguna bagi pemuliaan taoaman. Media tumbuh pa<,ia kultur in vitro besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan. Penelitian yang dilakukan adalah deogan memodifikasi media dengan memberikan zat pengatur tumbuh (zpt) auksin NAA. (Napthalene Acetic Acid) dan 2,4·0 (2,4·Di·Chlorophenoxy Acetic Acid) pada konsentrasi berbeda.