Pengaruh Pupuk Phonska Dan Pengapuran Terhadap Kandungan Unsur Hara Npk Dan Ph Beberapa Tanah Hutan
Abstract
Tanah memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kemampuan tanah menyediakan unsur hara bagi tanaman menjadi suatu indikator yang menentukan produksi tanaman. Umumnya unsur hara telah tersedia di daIam tanah, tetapi karena secara tentsmeneros diambH oleh l3naman dan akibat pengaruh buruk dari lingkungannya maka jumlahnya -menjadi terbatas dan kurang tersedia bagi tanaman. Untuk memperbaiki ketersediaan unsur bara tersebut di dalam tanah. usaha yang dapat dilakukan adalah dengan pemupukan dan pengapuran. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman yang terpenting dan harus tersedia adalah unsur N. p. K dimana unsurunsur tersebut sering disebut sebagai unsur pupukl!erlilizer element. Pupuk umumnya digunakan untuk pendukung produksi pertanian maupun kehutanan. Pupuk tersebut diproduksi oleh pabrik pupuk dengan jenis dan kadar unsur haranya yang sengaja ,ditambahkan dalam jumlah tertentu. Satu diantaranya adalah pupuk Phonska. Pupuk Phonska merupakan pupuk majcmuk yang mengandung unsur utama N, P, K dengan perbandingan 15% N (nitrogen), 15% P~s (fasfor), 15% K20 (kalium) ditambah belerang (sulfur). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena bahwa berbagai jenis pupuk yang beredar, berbeda-beda dalam hal kemampuannya meningkatkan kadar hara dalam tanah. Keberadaan unsur hara untuk dapat diserap oleh tanaman dipengaruhi oleh pH tanah. Keadaan pH tanab yang ekstrim mempengaruhi dapat atau tidaknya unsur hara dipenuhi dan dapat atau tidaknya diserap oleh tanaman. Peng:apuran mempengaruhi pH tanah sehingga berakibat pada keefisienan serapan ham oleh tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Phonska (majemuk NPK) terhadap kandungan unsur hara (N, P, K dan pH tanah) dan kapur (CaC03) terhadap pH tanah pada berbagai kedalaman tanah hutan tanaman di Lembang dan tanah Latosol Darmaga. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB dan di Laboratorium Tanah Jurusan Tanah IPB, mulai bulan September 2002 hingga bulan Januari 2003. Untuk analisis unsur harn N, P, K, dan pH tanah dengan menggunakan pupuk Phonska, digunakan sampel tanah dari hutan Lembang yang masing-rnasing diberi kode sebagai berikut : AI (tanah pinus tua kedalaman 0 - 20 em), A2 (tanah pinus tua kedalaman 20 em - 40 em), A3 (tanah pinus tua kedalaman 40 em - 60 em), BI (tanah pinus muda kedalaman 0 - 20 em), 82 (tanah pinus muda kedalaman 20 em - 40 cm), B3 (tanah pinus muda kedalaman 40 em - 60 em), CI (tanab tanaman tumpang sari kal tua kedalaman 0 - 20 em), C2 (tanah tanaman tumpang sari kol tua kedalaman 20 em - 40 em), C3 (tanab tanaman tumpang sari kal tua kedalaman 40 em - 60 cm), Dl (tanah tanaman tumpang sari kol muda kedalaman 0 - 20 em), D1 (tanah tanaman tumpang sari kol muda kedalaman 20 em - 40 em), D3 (tanah tanaman tumpang sari kol muda kedalaman 40 em- 60 em). Masing-masing sampel tanah tersebut menerima 3 perlakuan dosis Pbonska yaitu 0 ppm, 200 ppm dan 400 ppm. Tiap perlakuan berisi tanah kering udara sebanyak 150 gIpot. Oleh karena itu sampel tanah yang diamati berjumlah 36 pot. Untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk Phonska tersebut terhadap kadar N, P, K dan pH tanah dilakukan analisis statistik anova dua faktor tanpa ulangan. Hasil penelitian menunjukkan babwa pemupukan berpengarub sangat nyata terhadap kadar N, P, K dan pH tanab. Dengan semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kadar N, P, K dan nilai pH tanah semakin bertambab dalam setiap sampel tanah. Pemupukan dengan dosis berbeda akan meningkatkan nilai rataan kadar N, P, K dan pH tanah. Oosis yang memberikan nilai rataan tertinggi adalah dosis pupuk 400 ppm. Rancangan pcrcobaan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk Phonska dan dosis kapur terhadap pH tanah Latosal Oarmaga adalah rancangan percobaan faktorial 4 x 3 dengan 3 kali ulangan. Tiap ulangan terdiri dari satu pot yang berisi tanah kering udara sebanyak 100 g. Perlakuan yang diberikan yaitu faktor P (dosis pupuk Phonska) terdiri dari 4 taraf yaitu : PO = 0 ppm, PI == 800 ppm, P2 =1600 ppm, P3 = 3200 ppm dan faktor K (dosis kapur) terdiri dari 3 tarafyaitu: KO = 0 mg/IO g tanah, KI = 100 mg/lO g tanah, K2 = 200 mg/IO g tanah. HasH penelitian menunjukkan bahwa pemupukan berpengarub nyata terhadap pH tanah dan pengapuran berpengaruh sangat nyata terhadap pH tanah dan interaksi antar dua perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pH tanah. Semakin tinggi dosis yang diberikan maka nHai pH tanah akan semakin meningkat. Dosis yang memberikan nilai rataan tertinggi terhadap pH tanah adaIah dosis pupuk 3200 ppm dan dosis kapur 200 mglloo g tanah. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa dosis pupuk Phonska memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kadar N, P, K dan pH tanah, dimana kadar N tertinggi adalah pada penambahan pupuk Phonska 400 ppm yaitu 0.44% dan terendah adalah tanpa pemupukan yaitu 0.22%, ./ kadar P tertinggi adalah pada penambahan pupuk Phonska 400 ppm yaitu 3.4 mg/IOO g tanah dan terendah adalah tanpa pemupukan yaitu 0.3 mg/IOO g tanah, kadar K tertinggi adalah pada penambahan pupuk Phonska 400 ppm yaitu 9.54 mgllOO g tanah dan terendah tanpa pemupukan yaitu 1.0 mg/loo g tanah dan nilai pH tertinggi adalah pada pemupukan Phonska 400 ppm yaitu S.2 dan terendah adalah tanpa pemupukan yaitu 5.0. Kadar N dan P tertinggi terdapat pada contoh tanah dari tegakan pinus pada kedalaman 0 - 20 em dan menurun sesuai dengan kedalaman tanah, K tertinggi terdapat pada contoh tanah dari tanah tanaman tumpang sari kol. Oosis kapUT memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pH tanah Latosal, yaitu meningkatkan pH tanah dengan semakin bertambahnya dosis yang diberikan. Oosis pupuk Phonska membenKan pengaruh nyata terhadap pH tanah Latosol, yaitu meningkatkan pH tanah tersebut.
Collections
- UT - Forest Management [3062]