Peranan Perempuan Dalam Rumar Tangga Dan Kegiatan Usaha Persuteraan Alam Di Kecamatan Kabandungan,Kabupaten Sukabumi
Abstract
Persuteraan alam merupakan rangkaian kegiatan agro-industri yang terdiri cari kegiatan penanaman murbei, pemeliharaan olat sutera, produksi kokon, pemintalan dan pertenunan sutera. Persuteraan adalah kegiatan Usaha Serbaneka Kehutanan yang menghasilkan produk unggulan berupa sutera alam yang bemilai ekonomis tinggi. Indonesia memproduksi sutera melalui petani-petani yang rnemelihara ulat sutera sebagai kegiatan sampingan di rumah-rumah. Umumnya petani menanam murbei di pekarangan atan kebun yang tidak Iuas. Sebagian petani bahkan menanam murbeinya seeara tumpang sari, yaitu bercampur dengan taDaman lain. Tenaga ket:ianya pun berasal dari anggcta keluarga (rumah tangga). Kegiatan usaha Persuteraan alam bersifat padat karya karena da}>at melibatkan selur..J.h anggota keluarga baik laki-laki maupun perempuan. Keterlibatan perempuan dalam kegiatan pencarian nafkah (produktif) dan kegiatan rumah tangga (domestik) telah menunjukkan seperongkat jumlah peranan. Peranan perempuan diarlikan sebagai kumpulan berbagai aktifit:ls dan kualitas perel'flpuan baik pada kegiatan produktif maupun nJmah tangga. Menganalisis peranan perempuan tentu saja tidak dapat dipisahkan dari hubungan yang erat dengan peranan laki-laki, sehingga analisisnya menyangkut struktur keluarga tempat laki-Iaki dan perempuan tersebut berperan, yaitu rumah tangga Dalam menganalisis peranan perempuan digunakan tiga macam sub struktur Levy (1971) yaitu: Differensiasi Peranan, Alokasi Ekonomi dan Alokasi Kekuasaan. Aktivitas sebagai gambaran differensiasi peranan dapat dianalisa dengan memakai alokasi waktulcurahan waktu kerja rata-rata perempuan dalam kegiatan usaha persuteraan alam. Alokasi ekonomi dapat dianalisa dengan menghitung jumlah kontribusi ekonomi perempuan terhadap pendapatan total rumah tangga. Alokasi kekuasaan dapat dianalisa melalui pola pengambilan keputusan dalam rumah tangga. Sajogyo (1983) mengemukakan lima macam pola pengambilan keputusan dalam rumah tangga. yaitu: (I) pengambilan keputusan oleh isteri saja, (2) pengambilan keputusan oleh suami saja, (3) pengambilan keputusan oleh suami-isteri dengan didominasi oleh isteri, (4) pengambilan keputusan oleh suami isteri dengan didominasi oleh suami, (5) pengambilan keputusan oleh suami-isteri secara setara. Tenaga kerja perempuan mencurahkan waktu kerja pada kegiatan usaha pesuteraan alam sebanyak 6.84 jamlhari dan tenaga kerja laki-laki mencurahkan waktu sebanyak 6.58 jamlhari. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tenaga kerja perempuan mencurahkan waktu kerja rata-rata sedikit lebih besar dari laki-Iaki dalam kegiatan usaha persuteraan alam. Pendapatan rata-rata kerja perempuan yang diperoleb dari kegiatan usaba pt:rsuteraan alam adalab sebesar Rp. 240.083.- dan memberikan nilai kontribusi ekonomi sebesar 18.54% terhadap pendapatan toi.al rumah tangga. Sedangkan tenaga kerja laki-laki memperoleh pendapatan rata-rata dari kegiatan usaha persuteraan alam sebesar Rp. 566.279,- dan memberikan nHai konttibusi ekonomi sebesar 43.73% terhadap pendapatan total rumah tangga. Secara keseluruhan aktifitas ekonomi perempuan memberikan kontribusi sebesar 28.95% terhadap pendapatan rumah tangga. Nitai ini dirasakan masih kurang setara apabila dilihat bahwa tenaga kerja perempuan mencurahkan waldu yang sarna dengan tenaga kerja laki-laki. Tenaga kerja laki-Iaki mampu memberikan kontribusi ekonomi sebesar 71.05% terhadap pendapatan rumah tangga yang berasal dan kegiatan ekonominya. Pengambilan keputusan dalam rumah tangga temyata banyak dipengaruhi oteh keputusan yang berasal dari perempuan. Sebanyak 320.34% dati 500% pola pengambilan keputusan dalam rumah tangga diputuskan oteh perempuan. Adapun pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh isteri saja sebesar 312.49% dan poJa pengambilan keputusan yang dihkukan oleh suami-isteri dengan didominasi oteh isteri adalah sebesar 8.34%. Berdasarkan basil penelitian ioi dapat dilihat bahwa perempuao memiliki perao yang sangat besar dalam rumah tangga. sehingga sudah saatnya untuk memberikan perao yang lebih hesar bagi perempuan dalam pembangunan kehutanan khusl!snya di dalam kegiatan l!saha persuteraan ata.'11.
Collections
- UT - Forest Management [2835]