Perencanaan Program Interpretasi Lingkungan Pada Dua Jalur Pendakian Gunung Sibayak Taman Hutan Raya Bukit Barisan Sumatera Utara
Abstract
Obyek Wisata Gunung Sibayak merupakan salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi karena memiliki keindahan alam yang unik serta bermacam~macam vegetasi dan satwa. Namun kegiatan rekreasi yang dilakukan di obyek wisata ini banyak: menimbulkan gangguan terhadap sumberdaya yang ada seperti memotong batang dan ranting, mencoret-coret batu dan pohon, dan membuang sampah pada sembarang tempat. Selain itu pengunjung beJum mendapatkan pelayanan yang dapat memuaskan secara optimal, terutama dalam memahami kelestarian lingkungan serta belum adanya kegiatan interpretasi di jalur pendakian Gunung Sibayak. Sehingga perlu ditingkatkan pengetahuan pengunjung agar pengunjung memahami kelestarian Iingkungan dan pengunjung mendapatkan pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkannya. Salah satu kegiatan yang dilakulcan adalah dengan penyusunan perencanaan interpretasi dijaJur pendakian Gunung Sibayak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun suatu perencanaan program interpretasi lingkungan pada jalur pendakian Gunung Sibayak:. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan pada pihak pengelola untuk menyusun perencanaan kawasan terutama interpretasi, membantu pengunjung agar dalam kunjungannya mendapat kepuasan dan kenyamanan yang optimal serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kelestarian lingkungan, dan seeara tidak langsung ikut membantu pelestarian obyek wisata. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder, yaitu dengan observasi Japang, studi literatur, dan wawancara langsung dengan pengelola. pengunjung. pemerintah, dan masyarakat setempat. Jurnlah pengunjung yang dijadilcan sebagai responden sebanyak 40 orang. 8erdasarkan basil pcnelitian diperoleh bahwa sebagian besar pengunjung berjenis kelamin lakilaki (65 %), kelompok umur IS - 20 tahoo (55 %) dengan tingkat pendidikan SLTAlsederajat (67,S %). Pckcrjaan pengunjung mahasiswalpelajar (47,S %), yang berasal dari Kota Medan (30 %) dan Berastagi (27,S %). Tujuan kunjungan adalah mendaki (92,S %), dengan kedatangan secara berkelompok danjumlah anggota kelompok 6 - 10 orang (47,S %). Pengunjung mengetahui informasi mengenai keberadaan obyek wisata Gunung Sibayak dari teman (52,S %), sedangkan lama kunjungan selama satu hari (80 %). Ketertarikan pengunjung untuk mengetahui nama jenis, suku, dan kegunaan tumbuhan eukup besar, yaitu 82,S %, demikian juga halnya dengan ketertarikan terahdap satwa (82,S %), serta keinginan bertemu dengan satwa 80 %. Sarana dan prasarana rekreasi yang telah ada dianggap eukup (42,S %) tetapi perlu ada beberapa penambahan seperti papan petunjuk arab (75 %), tempat sampah (22,5 %). Sebanyak 65 % dari pengunjung mempunyai kebutuhan akan selebaran, papan interpretasi, papan nama obyek, dan buku inforrnasi, sedangkan pengunjung tidak membutuhkan pemandu. Keadaan jaJur pendakian dianggap eukup memadai (60 %) dan pelayanan petugas dianggap baik dan eukup (37,S %). Obyek yang menarik bagi pengunjoog adalah pemandangan yang indah (62,S %) dan frekuensi kunjungan lebih dari dua leaH. Faktor fisik dan biologis kawasan meliputi : eurah hujan yang tinggi umumnya terjadi pada bulan Oktober, Nopember, Desember, dan Januari serta eurah hujan terendah terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. SOOu udara dapal memberi kenyamanan bagi kegiatan rekreasi, kelembaban udara relatif tinggi, topografi berbukit dengan kemiringan 20 - 80 %. Gunung Sibayak: mempunyai dua jalur penciakian yaitu jalur pendakian Sibayak II dan jalur penciakian Rajabemeh. Aksessibilitas menuju lokasi sangat tinggi karena jalur pendakian ini dekat dengan Kota 8erastagi yang merupakan kota tujuan wisata. Jenis-jenis vegetasi yang menarik anluk dijadikan sebagai obyek interpretasi adalah Kalibambang (Alangium begoniifolium), bambu, Cingkam (Biscoffio jovonico). Aru (Cosuorino sumotrono). Sudu~ sudu (Cratoxylon /ormosum), Gara tartar (Elaeocorpus stipularis), Senduduk (Alelostomo molabaricum), Mayang (Paloquium hexandrum). Kemeya (Pigeum latifolium). pandan. Puspa (Schima walJichi,1, Ndenmg (Trema orienta/is), Cantigi (Vaccinium lucidium), dan Sibemaik (Veronia arborea HAM). Jenis-jenis satwa yang terdapat di jalur pendakian 'adalah siamang, rangkong, beruang. dan kambing butan sumatera. Selain vegetasi dan satwa. gejala dan keindahan alam juga merupakan obyek interpretasi yang menarik. Gejala alam dan keindahan alam ini berupa kawah gWlung sibayak yang masih aktif dengan bunyi semburan gasnya yang sangat keras. lereng-lereng batu yang hampir tegale lurns yang terdapat di sekitar kawah. Belerang yang keluar dari lubang magma yang tidak aktif lagi, sungai kecil yang berupa celah sempit. Selain itu juga terdapat pemandangan yang indah yang dapat dinikmati dari jalur pendakian Gunung Sibayak serta lobang-Iobang magma yang mengeluarkan asap panas. Sejarah, mitos, dan legenda yang dapat dijadikan sebagai obyek interpretasi adalah kawah, puncak Gunung Sibayak. batu besar di jalur pendakian Rajabemeh, dan Panorama Tuah Lingga. Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan Gunung Sibayak adalah penebangan hutan secara liar di sekitar Lau Gedang, yang sangat merusak keindahan pamandangan hutan alamo pengambilan humus yang dilakukan dari lantai tegakan hutan oleh masyarakat sekitar, perburuan satwa oleh masyarakat dan pengunjung. membuang sampah pada sembarang tempat yang mengurangi keindahan pemandangan alam serta kegiatan coret -corel yang dilakukan pada batu dan pada batang pobon. Perencanan program interpretasi yang disusun berdasarkan data yang diperoleh dilakukan di dua lokasi, yaitu jalur pendakian Sibayak II dan jalur pendakian Rajabemeh. Sumberdaya yang dijadikan ..bagai obyek mterpretasi pada IoWl jalur pendokian Sibayak n ini adaloJ> pmus, bambu, pandan, sungai. siamang. panorama Tuah Lingga, legenda tentang kawah, dan pemandangan yang indah. Sumberdaya yang dijadikan sebagai obyek interpretasi di lokasi jalur pendakian Rajabemeh ini adalah kalibambang, cingkam, senduduk, kemeya, pospa, cantigi, baj. kulilcap, beruang, pemandangan yang indab,. batu besar, dan legenda tentang plDlcak Gunung Sibayak. Fasilitas pendukung interpretasi adalah fasilitas yang dapat membantu pelalrsanaan interpretasi agar dapat mencapai sasarannya dengan Icbih bait. Fasilitas interpretasi yang akan direncanakan disesuaikan dengan potensi sumberdaya, rencana pengelolaan, keinginan dan kebutuhan pengtmjung dalam usaha lDltuk mendapatkan kepuasan dan kenyamanan serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kelestarian linglamgan bidup. Adapun saran yang akan dibangun adalaah : gapW1l, Pusat Infonnasi yang berisi peta jalur pendakian, peta obyek-obyek interpretasi dan peta sarana, foro-foto, gambar, dan poster tentang kawasan, wisma cinta alam ; hal-hal yang direncanakan untuk ditampilkan di wisma dnta alam ini adaloh _ kawasan obye!< wiMm yang tenliri dari _ topografi, dengan wana yang ada di lokosi, peta penyebaran satwa dan vegetasi, dan peta tanah. maket Gtmung Sibayak, fot-foto atau gambar tentang potensi obyek. wisata, pera1atan audio visual tentang keanekaragaman bayati. Tanda-tanda interpretasi yang berupa papan pettmjuk: arab, papan nama obyek. dan papan interpretasi. Lokasi kegiatan interpretasi disesuaikan dengan letak obyek. interpretasl dan metode interprewi yang digunakan. Untuk mootode ~uan sendIrI kegimm interpretasi dilakukan disepanjang jalur I"""'.kj .. dengan bantuan tanda-tanda interpretasl. Untuk mootode interpretasl ",,"gan -"""uan kegi_ interpretasi diIakukan di lempat-tempat obyek interpretasl dengan bantuan pemandu. Bentuk-bentuk pelayanan yaog <Iapat dikembangkan untuk pengunjtmg adaloJ> pengunj_ yang memasuki kawasan akan mendapatkan pelayanan dari pengelola dan petugas lapangan. Pelayanan bagi pengunjung dapat berupa : pengunjung yang memasuki kawasan harus mempunyai karcis tanda masuk, pengelola menyediakan leaflet (selebaranl, booklet (buku panduan) sebagai penuntun pengunjung dalam melakukan kegiatan rekreasi dan interpretasi di Obyek Wisata Gwnmg Sibayak, pelayanan infonnasi yang terdapat di pusat informasi maupun di Wisma Cinta Alam, mengadakan pameran atau pertunjukkan yang menarik bagi pengujung yang diJakukan di sekitar pintu masuk, pengelola menyediakan peralatan berkemah yang dapat disewa oleh pengunjung, bagi pengunjung yang membutuhkan tenaga pemandu, dapat disediakan oleh pihak pengelola, untuk keperluan pribadi, pengelola menyediakan fasilitas-fasilitas toilet yang terletak di beberapa tempal Selain pe1ayanan di dalam kawasan juga dapat dilakukan pelayanan di luar kawasan yaitu bekerjasama dengan pihak lain seperti hotel dan biro perjalanan. Pengunjung yang ingin memasuki kawasan dapat melihat booklet dan leaflet tentang kawasan di Pusat lnfonnasi Wisata Berastagi. OJ tempat ini juga terdapat peta kawasan dan jaJur yang ada. Bagi pengunjung mancanegara juga dapat memperoleh booklet dan leaflet di hotel tempat mereka menginap dan biro perjalanan wisata.