Pengaruh Teknik Pengepakan Dan Penundaan Waktu Tanam Terhadap Persen Hldup Dan Pertumbuhan Bibit Akar Telanjang Jati (Tectonagrandis L. T:) Di Lapangan
Abstract
Produksi bibit jati untuk kebutuhan pembangunan hutan tanam,U\ sant ini sebagian besar menggunakan bibit polybag. Kclebihan bibit polybag yaitu akar terlindungi dan cepat beradaptasi di lapangan selain itu bibit polybag memiliki kehu:'angan yaitu biaya produksi /Oahal dan menimbulkan kerusakan lingkungan. Selain menggunakan bibit polybag produksi bibit dap.11 menggunakan bibit akar telanjang. Sibit akar telanjang memiIiki kelebihan yaitu biaya produksi rendah dan dapat mengurangi kerusakan lingkungan. Oleh karena ito bibit akar telanjang bisa dijadikan allematif pengganti dalam produksi bibitjilti. Tujuan dati penelitian ini adalah mengetahui pengaruh teknik penUepakan dan penundaan waktu tanam terhadap persen hidup dan pertumbuhan bibit akar telanjang di lapangan. Dalam pene1itian ini juga akan diamati pengaruh perlakuan bibit di penemaian (frekuensi pemotungan akar dan inokulasi mikoriza) terhadap persen hidup dan pertumbuhan bibit akar telanjarig di lapangan. Mengetahui perbandingan biaya penanaman bibit polybag dengan bibi! akar telanjang. Penelitian dilaksanakan di areal hutan petak 291b RPH Wungu, BKPH Dungus, KPH Madiun, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2002.Bahan yang digunakan ada!ah bibit jan umur 4 bulan yang berasal dari persemaian bibit akar telanjang Pusbang SDH Perum Perhutani Cepu Jawa Tengah. Sedangkan alaI yang digunaJcan adalah: kompas Brunton, kaIkulator, karung: goni, besek, tali rapia, gunting pangkas, penggaris 60 em, metenut 50 m, kaliper, cangkul, sabit, lencek. golok dan alat-alat tulis. Panuneter yang eliukur adalah persen hidup, pertumbuhan tinggi, dan pertumbuhan diameter. Rancangan percoba:lIl yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uta-rata persen bidup bibit ak:u te]anjang eli lapangan lebih besar dari 93%. Dari basil analisis keragaman menunjukkan bahwa perl:\kuan tidak berpengaruh nyata terhadap rata-rata pertumbuhan tinggi dan diameter bibit jati eli tapangan. Biaya total penanaman bibit poJybag adalah Rp. 488,911 bibit sedangkan biaya total penanaman bibit akar telanjang adalah Rp. 157,65/bibit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bibit akar tclanjang memUiki persen hidup yang tinggi di Iapangan. Karung goni dan besek dapat digunakan sebagai alat pengepakan bibit akar telanjang dan dapat menjaga kondisi bibit sampai 6 hart tanpa mengurangi viabilitas bibit secara signiflkan. Bibit bennikoriza memiliki pertumbuhan yang cenderung lebih baik dJbandingkan dengan bibit yang tanpa mikoriza. Bibit akar telanjang dapat menghemat biaya penanantan hingga 67,76% dibandingkan dengan biaya penanaman bibit polybag.
Collections
- UT - Forest Management [3059]