Pengaruh Perlakuan Pendahuluan Dengan Peretakan, Perendaman Air (H20), Asam Sulfat (H2s04), Dan Hormon Giberillin (Ga,) Terhadap Viabilitas Benih Ka Yu Afrika (Maesopsis Eminii Engi.)
Abstract
Oalam upaya menunjang reboisasi dan rehabilitasi perlu tersedianya bibit unggul yang berasal dari benih unggul. Untuk pengelolaan benih perlu adanya penanganan dan pcnelitian khusus dan tcpat sehingga mcngurangi resiko kegagalan. Dalam usaha pengembangan jcnis tanaman komcrsial unggul, scbaiknya dilakukan juga pengembangan jenis unggulan dan tanaman lokal. Salah satunya yang perlu mcndapat pcrhatian adalah bcnih jenis Kayu Afrika Waesopsis en/inii Engl.). Jenis ml twnbuh baik di daerah lawn Barat dan cukup balk untuk dikembangkan. Bcnih Kayu Afrika mcmpunyai sifat donnansi yang tinggi, schingga untuk mcmatahkannya dipcrlukan sualu pcrlakuan pcndahuluan tcrtentu. dcngan maksud untuk menghilangkan faktor pcnghambat pcrkccambahan dan mcngaktilkan kembali scl·scl bcnih yang dorman atau istirahal Pcnelitian ir.i bcrtujuan untuk mempclajari pcngaruh pcrlakuan pcndahuluan bcrupa pcretakan dan pcrendaman dalam air (l-hO), asam sulfal (IhSOJ, dan hormon Gibcrillin (GAl) terhadap pcrkecambahan bcnih Kayu Afrika (Maesopsis emini; Engl.) Penelitian dilaksanakan di Rumah kaca Laboralorium Silvikultur Fakultas Kchutanan lPB Darmaga Bogor sclama dua bulan, yaitu mulai 3 April sampai dcngan 3 JWli 2003. Alat dan bahan yang digWlakan untuk pengambilan data meliputi ~al tulis, bak lahur, tabung pcn:ndaman, penyangrai, benih K..lYU Afrika. larutan GAl (25 ppm dan 50 ppm) dan H1S04 (1% dan 5%), air destilasi, pllSlr stcril, dan tanah steril. Bcnih berasa1 dan dacrah Bogar, Jawa Barat, lelab masak sccara fisiologis dan homogcn secara fisiko Media pcrkccambahan OOalah tanah + pasrr stcril dcngan perbandingan I . 1. Pcrlakuan yang diberikan pOOa bcnih adalah pcrctakan, pcrcndaman sclama 1 x 24 jam dalam air dingm, dalam Iar'..ltan H2S04 1% dan 5%, dan dalam larutan GAl 2S ppm dan 50 ppm, dcngan masing-masing 3 ulangan dan sctiap ulangan dipcrlukan bcnih scbanyak 25 butir, tcnnasuk pcrlakuan kontrol Pengecambahan dilakukan langsung D1Cnanam bijl pada bak labuL Data dianalisis dengan analisa sidik ragam menggunakan rancangan percobaan acak lengkap dengan 2 faktor. Apabila pcrlakuan bcrpcngaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Pcrlakuan pcretakan dan percndaman berpengaruh nyata terhadap perscn kecambah, sedangkan interaksi kedua perlakuan tidak berpengaruh nyrua. Rata-rata bcnih yang tumbuh dcngan pcrlakuan pcrctakan adalab sebesar 24 %, sedangkan pOOa perlakuan tanpa peretakan adalah sebesar 63 %. Pcrlakuan tcrbaik adalab perlakuan perendaman dengan air yaitu sebesar 73 %, sedangkan pcrlakuan yang paling buruk adalah perlakuan pcrendaman dengan H2S04 5 % yaitu sebesar 2 %. Nilru kecambah merupakan indeks yang menyatakan kecepatan berkecambah benih. Makin tinggi nilai kccambah, berarti makin sempuma dan cepat terjadinya perkecambahan benih. Perlakuan pcrctakan, pcrcndaman, dan interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap nilai kecarnbah bcnih. Perlakuan tanpa peretakan yakni sebanyak 3.41 kecambahAJ.ari Iebih cepat berkecambah dibandingkan dcngan per1akuan pcretakan yakni sebanyak 0.69 kccambahlhari. Periakuan dengan pcrendaman dalam air tanpa perdakan memiliki nilai kecambah terbesar yang berarti merupakan per1akuan berkecambah tercepat yaitu sebanyak 6 kcbhlhari berbecla nyata dari periakuan lain. Perlakuan dengan direndam dalam H1S04 5% memiliki m1ai kecambah terkccil sebab tidak ada benih yang tumbuh. Jwnlah rata..rata hari bcrkecambah benih digunakan Wltuk mengetahui respon dari perlakuan terhadap benih Wltuk berkecambah maksimal sampai dengan akhir pengamalan.Semakin kecil jwnlah rala-rata han berkecambah, scmakin baik respon yang diharapkan terhadap benih, apabila jwnlah kecambah yang twnbuh banyak. Perlakuan pcretakan dan perendaman berpengaruh nyata terhadap jumlah rata-rata hari berkecambah. sedangkan interak:si kedua perlakuan tidak berpcngaruh nyata Pcrlakuan dcngan pcretakan mempunyai rata-rata hari berkecambah selama 22.49 hmi. dan perlakuan tanpa pcrctakan adalah selama 29.1 hari. Untuk jumlah rata-rata han berkecamba.~ perlakuan dengan peretakan tanpa percndaman cukup tinggl yakni selama 31.52 hari. akan tetapi lctap tidak berbeda nyata dcngan perJakuan Iron, kecuali dcngan perlakuan dengan perendaman H1S04 5 % yakni selama }1.5 hari, yang mcrupakan perlakuan dengan respon jumlah rata-rata han berkecambah tekccil.
Collections
- UT - Forest Management [3059]