Isolasi dan Identifikasi Senyawa Yang Berpotensi Sebagai Fitoestrogen Dari Daun Tabat Barito
Abstract
Tabat barito (Ficus deltoidea) sering dijadikan abat tradisional dan jamu bagi kaum wan ita dan diduga mempunyai hubungan dengan hormon-harmon reproduksi wan ita, khususnya harmon estrogen. Kekurangan harmon estrogen dapat menyebabkan timbulnya penyakit jantung koroner dan ostereoporosis. Hal ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi senyawa yang memiliki efek estrogenik dari tumbuhan, yang lebih dikenal dengan fitoestrogen. Senyawa fitoestrogen (isoflavon, lignan, peptida siklik) dapat diisolasi dari daun tabat barito. Isoflavon diisolasi dengan etanol yang dibubuhi Hel, Iignan diisolasi dengan metanol, peptida siklik diisolasi dengan etano!. Ketiga ekstrak tersebut diekstraksi kembali dengan etil asetat. Ekstrak etil asetat dillji pada selaput korioalantois tunas ayam untuk melihat kemampllannya menghambat pembentllkan pembulllh durah. Ekstrak yang paling aktif, yaitu ekstrak isotlavon difraksinasi dengan kromatografi kolom. Fraksifraksi yang didapat dari kromatografi koloiD diuji pad a selaput korioalantois tunas ayam untuk melihat keaktifannya. Uji bioaktivitas ini dilakukan dengan caru membuat jendela pada cangkang telur ayam bertunas lImur tiga hari. Pada hari ke-6 sam pel sebanyak 10 µl ditanamkan ke selaput korioalantois. Inkubasi dilanjutkan sampai had ke-8. Selanjutnya cangkang dibuka untuk melihat efek penghambatan pembuluh darah dibandingkan dengan kontrol. Uji titokimia untuk menunjukan adanya isoflavon dalam fniksi-fraksi terse but dilakukan dengan mencampurkan fraksi dengan serbuk Mg. Hel pekar, amil alkohol, kemudian dikocok dengan kuat. Warna merah yang terbentuk pada lapisan amil alkohol menunjukan adanya isotlavon. Dua fraksi teraktif dari tujuh fraksi, yaitu fraksi C dan fraksi D. Fraksi C diidentifikasi dengan kromatografi cair kinerja tinggi. Fraksi D diidentitikasi dengan kromatograti gas-spektroskopi massa (KG-SM).
Collections
- UT - Chemistry [2060]