Pengaruh Pemupukan Npk Dan Ppc Terhaoap Pertumbuhan Anakan Palahlar (Dipterocarpus Hasse/Iii Bl.) Di Persemaian
Abstract
Selain pengadaan bibit dalam jumlah memadai, kualitas yang tinggi dar; bib;t Palahlar atau Dipferocarpus hassellii Bl. sangat menentukan keberhasilan penanaman di lapangan. Oleh karena itu, pemeliharaan bibit di persemaian, termasuk kegiatan pemupukan sangat dibutuhkan untuk menghasilkan bibit yang berkualitas tersebut. Dalam pertumbuhannya, tanaman membutuhkan unsur hara yang cukup. Bila terdapat kekurangan unsur hara esensial, maka akan terjadi gejala defisiensi atau bahkan menyebabkan kematian pada tanaman. Menurut Jumin (2002) tujuan dari pemupukan secara umum diantaranya adalah untuk menjaga keseimbangan unsur hara dalam tanah serta meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman .. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pengadaan bibit Palahlar atau Diplerocarpus hassell;; BL. Melalui cabutan serta pengaruh pemupukan NPK dan PPC terhadap pertumbuhan anakan alami Palahlar tersebut di persemaian. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah anakan alami Dipterocarpus hasse/Iii BL. dan cabulan. pupuk NPK (15·15-15). pupuk pelengkap cair (PPC) Intanik, Fungisida, Insektisida, dan aquades. Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah linggis, garpu tanah, gunting stek, polybag (ukuran 15x10). tali ratia, label. alat prapagasi (sungkup) , termohidrometer, mistar, kaliper, kalkulator, alat tulis, timbangan, dan alat penyiram. Tahapan Penelitian ini dimulai dengan kegiatan pengumpulan Bibit Cabutan Palahlar dl CA Leuweung Sancang .. Bibit Palahlar yang terkumpul kemudian diangkut ke persemaian di Bogar. Setelah sampai di persemaian, bibit dipindahkan ke dalam polybag yang bensi medium tanah dengan volume sekitar 900 cm3 (3/4 isi palybag). Penelitian ini dilanjutkan dengan pemeliharaan bibit dalam sungkup propagasi melalui aklimatisasi iklim, dengan suhu rata-rata mencapai < 30° C dan kelembaban > 90 %. Persentase hidup bibit Palahlar ditunjukkan oleh munculnya tunas atau daun baru pada bibit tersebut, yang dihitung setelah kegiatan pemeHharaan selesai. Selanjutnya bibit cabutan Palahlar yang tumbuh dipindahkan dari sungkup dan diberi pertakuan pemupukan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktar yaitu Faktor A, perlakuan pupuk NPK dan Faktor B, perlakuan PPC Intanik 1. Faktor A terdiri dari empat taraf yaitu dosis NPK a 9 per polybag (AD). 1 9 per polybag (A 1). 2 9 per polybag (A2) dan 3 9 per polybag (A3). Faklor B terdin dan empal taraf yaitu dosis PPC Intanik 0 ppm (BO). 1 ppm (B1). 2 ppm (B2) dan 3 ppm (83). Dengan demikian terdapat 16 kombinasi perlakuan yang selanjutnya dibuat dalam lima ulangan sehingga menjadi 80 satuan percobaan (4x4x5). Satu satuan percobaan dalam hal ini adalah satu polybag yang berisi satu tanaman. Jumlah anakan dan sebaran anakan Palahlar ternyata sangat bervariasi dl bawah pohon induk yang hidup secara berkelompok di sekitar aliran sungai di CA Leuweung Sancang. Anakan Palahlar tersebut dikumpulkan dengan teknik cabutan kemudian diangkut ke persemaian di Bogor. Pengadaan bibit cabutan Palahlar (Dipterocarpus haseltii BL.) serta pemeliharaannya di persemaian menghasilkan persentase hidllp yang baik, yaitu sebesar 94,1 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa cabutan dengan pemeliliaraan dalam sungkup propagasi teraklimatisasi dapat memberikan hasil yang baik untuk pengadaan bibit Palahlar. Dalam percobaan pemupukan diperoleh hasil analisa peragam yang menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK dan PPC Intanik 1. secara tunggal memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertambahan tinggi anakan Dipteroearpus hasse/iii Bl. pada tingkat nyata 99 %. Sedangkan interaksinya tidak memberikan pengaruh yang nyata pada tingkat nyata 95 %. Karena pemberian pupuk secara tunggal memberikan hasil yang 5angat nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan (UJD). Hasi UJD menunjukkan bahwa pengaruh pupuk NPK secara tunggal dengan dosis 3 9 NPK per polybag (A3) menghasilkan pertambahan tinggi rata-rata terbesar, yaitu sebesar 3,035 em. Nilai tersebut menunjukkan pengaruh yang berbeda nyala dengan perlakuan yang lain (A 1. AD dan A2). Sedangkan pengaruh PPC Intanik seeara tunggal dengan dosis 2 ppm per tanaman (B2) menghasilkan pertambahan tinggi rata-rata terbesar, yaitu sebesar 3 em. NHai tersebut tidak berbeda nyata dengan pengaruh faktor tunggal PPC Intanik 3 ppm per tanaman (83). Pemberian pupuk NPK seeara tunggal menghasilkan pengaruh yang sangat berbeda nyata terhadap pertambahan diameter anakan Dipterocarpus hasseltii BL. pada taraf uji 99 %. Sedangkan pemberian PPC Intanik 1 secara tunggal maupun interaksinya dengan pupuk NPK tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan diameter anakan Diplerocarpus hassellii BL. pada tingkat nyata 95 %. Karena pembertan pupuk NPK secara tunggal memberikan hasH yang sangat nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan (UJD). HasH UJD menunjukkan bahwa pengaruh pupuk NPK 5ecara tunggal dengan dosis 2 g NPK per polybag (A2) menghasilkan pertambahan diameter rata-rata terbesar, yaitu sebesar 0,81 mm. Nilai tersebut menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan NPK dosis 3 9 per polybag (A3) dan 1 9 per polybag (A 1). akan tetapi berbeda nyata dengan tanpa perlakuan (AO). Pengaruh PPC Intanik 1 secara tunggal dengan dosis 2 ppm per tanaman (82) menghasilkan pertambahan diameter rata-rata terbesar, yaitu sebesar 0,76 mm. Akan tetapi nilai tersebut tidak berbeda nyata dengan pengaruh faktor tunggal PPC Intanik 1 dosis lainnya (A3, A1, AO.). Dart hasH penelitian ini disarankan pengadaan bibit Palahlar melalui cabutan dengan teknik pemeliharaan dalam sungkup propagasi teraklimatisasi suhu < 30° C dan kelembaban > 90 %. Selain itu perlu segera dilakukan kegiatan penanaman bibit Palahlar yang telah dihasilkan di lapangan, sehingga dapat mempertahankan keberadaan pohon Palahlar.
Collections
- UT - Forest Management [3062]