Struktur Komunitas Makrozoobentos pada Daerah Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis,L) di Muara Kamal Teluk Jakarta
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari stuktur komunitas makrozoobentos di daerah populasi budidaya kerang hijau (komposisi, kepadatan, keanekaragaman, keseragaman, dominansi dan pola persebaran) dan juga melihat keterkaitannya dengan kepadatan budidaya kerang hijau (Perna viridis) serta untuk melihat kemungkinan adanya gangguan lingkungan perairan terhadap komunitas makrozoobentos. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di daerah budidaya kerang hijau , Muara Kamal, Teluk Jakarta pada bulan September 2000 - Januari 2001. Penelitian ini terdiri dari tiga daerah pengamatan yaitu daerah padat bagan,jarang bagan dan daerah sangatjarang bagan, dimana setiap daerah diwakili oleh tiga stasiun pengamatan. Pembagian daerah pengamatan ini dimaksud untuk melihat keterkaitan padatnya kerang hijau dengan struktur komunitasnya. Letak stasiunnya diatur berbentuk radius~ari-jari dan jaraknya ditentukan berbentuk logaritrna sesuai dengan kondisi yang ada. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval pengambilan selama dua bulan sekali. Setiap stasiun tersebut dilakukan ulangan sebanyak dua kali. Contoh substrat untuk analisis bentos diambil dengan menggunakan Ekman Grab, sedangkan contoh air diambil dengan menggunakan Van Dom Bottle Sampler. Analisis struktur komunitas makrozoobentos yang meliputi antara lain kepadatan, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Analisis untuk melihat perubahan dan perkembangan makrozoobentos antar daerah dilakukan dengan kurva K-Dominansi, sedangkan untuk melihat kemungkinan adanya gangguan kondisi lingkungan dipakai kurva ABC. Hasil pengamatan terhadap jenis makrozoobentos yang ditemukan selama pengamatanbulan-September2000 = Januari2001 di perairan Muara Kamal; Teluk Jakarta ditemukan sebanyak 22 jenis dan tiga kelompok organisme yaitu : Pelecypoda, Gastropoda dan Echinodermata. Nilai keanekaragaman pada setiap pengamatan tergolong sangat rendah yaitu berkisar antara 0.02 -1.32. Rendahnya indeks keanekaragaman menunjukkan kekayaan jenis yang rendah dan cenderung hanya satu atau beberapa spesies yang mempunyaijumlah individu yang melimpah. Pelimpahan spesies ini menimbulkan dominansi yang tinggi. Jenis yang mendominasi pada setiap stasiun adalah Astarie dari kelas Pelecypoda. Urutan nilai keanekaragaman semakin besar dengan bertambahnya jarak setiap stasiun dari pusat budidaya kerang hijau. Hal ini ternyata tidak sarna dengan kepadatan makrozoobentos, dimana kepadatan tertinggi terdapat pada stasiun-stasiun yang lebih dekat pada budidaya kerang hijau.