Pengaruh Suhu Anneaiing dan Jumlah Siklus yang Berbeda pada Program PCR terhadap Keberhasilan Isolasi dan Amplifikasi mtDNA Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus)
Abstract
PCR (Polymerase Chain Reaction) pada dasarnya bertujuan untuk mengisolasi dan mengamplifikasi DNA yang akan menentukkan keberhasilan analisis berikutnya, salah satunya adalah analisis DNA mitokondria melalui metode RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) yang membutuhkan DNA dalam jumlah banyak dan berkualitas baik. Salah satu tahap dalam PCR ini adalah annealing yaitu proses penempelan primer pada DNA template yang menentukan spefisitas dan banyaknya DNA yang dihasilkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan isolasi dan amplifikasi DNA template pada tahap annealing ini adalah suhu, jika terlalu tinggi maka akan menyebabkan gagalnya proses amplifikasi sedangkan jika terlalu rendah maka DNA yang terbentuk memiliki spesifisitas rendah. sehingga sangat penting untuk mencari suhu annealing yang optimum bagi proses isolasi dan amplifikasi tadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu annealing dan jumlah siklus yang berbeda pada program PCR terhadap keberhasilan isolasi dan ampllfikasimtDNA ika.n""patin (PiingasiiishypdplilhaliJfI1s)sehinggadidapatsuhu annealing dan jumlah siklus yang paling optimum untuk mendapatkan kuantitas DNA hasil PCR yang cukup banyak dengan spesifisitas yang cukup tinggi.