Analisis Strategi Pengembangan Usaha Kpbs Pengalengan, Bandung, Jawa Barat
View/ Open
Date
2019Author
Anggreny, Chressya Clara
Asmara, Alla
Purnamadewi, Yeti Lis
Metadata
Show full item recordAbstract
Jawa Barat merupakan salah satu sentra penghasil susu terbesar ketiga di Indonesia setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Populasi ternak sapi perah
Indonesia ± 30% terdapat di Jawa Barat dan 32% produksi susu segar nasional dihasilkan oleh Jawa Barat. Hal tersebut merupakan peluang bagi peningkatan
produksi susu segar dalam negeri, dimana sebagian besar dihasilkan oleh usaha rakyat. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis kondisi internal dan
eksternal KPBS Pangalengan, (2) Merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha KPBS Pangalengan, (3) Menentukan prioritas strategi kebijakan untuk
pengembangan usaha KPBS Pangalengan.
Penelitian ini bertempat di Koperasi Peternak Bandung Selatan Pangalengan, kabupaten Bandung. Waktu penelitian ini adalah delapan bulan
tehitung dari bulan September 2017 hingga Januari 2018. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang dihimpun dari data kuesioner yang bersifat
mendalam dan data sekunder yang didapat dari beberapa sumber literatur. Teknik pengambilan contoh yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive
sampling dengan pertimbangan bahwa responden merupakan ahli dibidangnya.
Responden pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu responden internal dan eksternal. Responden internal yaitu Ketua pengurus KPBS, Sekretaris KPBS,
Ketua pengawas KPBS. Responden eksternal yaitu Dosen Fakultas PeternakanIPB dan Manajer produksi dan operasi PT Frisian Flag. Metode pengolahan data
yang digunakan adalah metode rantai nilai Porter, analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi), analisis SWOT, dan AHP.
Berdasarkan analisis rantai nilai Porter, diketahui bahwa faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dalam penyusunan strategi Pengembangan Usaha
KPBS Pangalengan adalah: (1) Brand image KPBS yang telah terbentuk, (2) KPBS memiliki MT dan MCP sebagai tempat penanganan susu segar, (3) Susu
KPBS sudah berstandar SNI, (4) KPBS memiliki lahan pakan sendiri, (5) Memiliki unit pengolahan susu sebagai tempat pengolahan susu segar menjadi
susu pasteurisasi dan produk turunan susu, (6) Memiliki unit pabrik makanan ternak untuk pengolahan hijauan menjadi konsentrat, (7) Penyimpanan susu pasca
produksi di storage, (8) Distribusi susu ke beberapa industri yang telah bermitra dengan KPBS, (9) Produk KPBS dipasarkan melalui job order ke IPS, (10) KPBS
menjual konsentrat untuk peternak, (11) Pelayanan unit BPR Bandung Kidul. Di sisi lain, faktor-faktor yang menjadi kelemahan dalam usaha KPBS adalah: (1)
Produksi susu segar yang belum memenuhi pasar, (2) Keterbatasan pakan hijauan ternak sebagai bahan baku konsentrat (3) Design kemasan susu yang kurang
menarik, (4) Jarak KPBS dan sebaran anggota yang berjauhan, (5) Menurunnya minat peternak sapi perah, (6) Penggunaan teknologi yang masih sederhana.
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dalam usaha KPBS adalah: (1) Jaminan kepastian pasar susu segar, (2) Kebutuhan pakan yang tinggi,
(3) Tren produksi susu meningkat, (4) Terbukanya marketplace untuk produk KPBS, (5) Perkembangan teknologi, (6) Kebijakan pemerintah terkait program kemitraan, sedangkan faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman dalam usaha KPBS adalah: (1) Kenaikan harga pakan, (2) Pesaing melakukan distribusi yang
lebih luas, (3) Preferensi konsumen terhadap susu berkualitas, (4) Pesaing memiliki varian rasa susu lebih banyak
Berdasarkan analisis SWOT maka di dapatkan tujuh alternatif strategi yaitu:
(1) Membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang ingin berinvestasi di MT2 dan UPP, (2) Menambah jumlah ternak di kandang koloni KPBS, (3) Meningkatkan
pasokan bahan baku (susu dan hijauan) untuk mengoptimalkan kapasitas produksi, (4) Peningkatan inovasi dan kualitas produk yang dihasilkan KPBS, (5)
Membangun aliansi dengan lebih banyak Industri Pengolahan Susu, (6) Membuat pelatihan dan pengembangan SDM serta melakukan supervisi yang terintegrasi,
(7) Bekerjasama dengan toko waralaba dan membuka marketplace sebagai sarana e-commerce dalam memperluas pemasaran produk KPBS.
Collections
- MT - Business [4044]
