Variabilitas angin dan paras laut serta interaksinya di perairan utara dan selatan Pulau Jawa
Abstract
Posisi Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudra merupakan kawasan yang ideal untuk terjadinya muson. Sirkulasi di lautan yang menjadi aliran muson juga ikut berubah arah seiring dengan perubahan arah muson. Menurut Wyrtki (1961), angin yang bertiup di dekat permukaan laut dapat mempengaruhi tinggi paras laut terhadap muka laut rata-rata. Dipilihnya Perairan Utara Jawa dan Perairan Selatan Jawa sebagai daerah penelitian karena daerah ini merupakan wilayah yang terpengaruh oleh muson (Rarnage, 1971). Studi tentang pembalikan arah sirkulasi massa air yang disebabkan oleh pembalikan arah angin menjadi suatu ha1 yang menarik untuk dikaji karena terkait dengan pola sirkulasi massa air yang nantinya juga akan mempengaruhi tinggi muka laut. Penelitian terdahulu mengenai tinggi paras laut dilakukan oleh Pariwono(1993) mengenai Keragaman Muka Laut Sepanjang Tepi Luar Pantai Kepulauan Sunda Besar.