Pengaruh Periode Penyinaran Terhadap Pertumbuhan isochusis gatbano klon Tahiti
Abstract
Mikroalga merupakan sumber pakan yang sangat penting pa~a pembenihan berbagai larva dan juvenil moluska, crustacea dan ikan. Selain itu rriikroalga sudah banyak digunakan sebagai bahan makanan kesehatan untuk manus1a, bahan baku industri dan sebagai agen biologis dalam penanganan limbah. IPada kegiatan , pembenihan, tidak semua species mikroalga memberikan hasil yang ioptimal dalam mendukung pertumbuhan dan survival rate larva, sehingga perlu dilakukan pemilihan , jenis mikroalga yang paling sesuai. 1, Isochlysis galbana yang termasuk kedalam jenis diatom memiliki kandungan , gizi yang cukup lengkap. Kandungan EPA, DBA dan ARA yang cukup tinggi memungkinkan jenis ini akan menjadi komoditas unggulan dalam bidang akuakultur. Pada usaha pembudidayaan Isochrysis galbana, faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan selain faktor nutrien dan suhu adalah faktor cahaya. Cahaya adalah sumber energi yang dipakai dalam proses fotosintesa, hal ini berhu~ungan dengan intensitas cahaya, kualitas spektrum, dan fotoperiode. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan Isochrysis galbana dengan periode penyinaran berbeda yaitu 12 jam, 16 jam, 20jam dan 24 jam. Penelitian berlangsung pada bulan April 2001, bertempat di Laboratorium Tiram, Balai Budidaya Laut Lampung. Penelitian dilakukan selama i16 hari kultur. Wadah yang digunakan adalah tabung erlenmeyer 1000 ml dilengkapi pipa kaca, karet penutup, dan selang aerasi. Wadah kultur ditempatkan pada rak kalengan sumber penyinaran dari 2 buah lampu TL 40 watt untuk setiap raknya dergan intensitas cahaya sebesar 5000 lux. Media kultur yang di pakai bersalinitus 27 ppt dan pemupukan yang diberikan dengan perbandingan ZA: TSP : Urea: EDTA = 100 : 30: 10: 5 (g/mJ ). Pada media kultur juga ditambahkan zeolit 150 ppnj. Parameter yang diamati adalah kepadatan populasi harianIsocolysis galbana, suhu media, nilai pH, salinitas, laju pertumbuhan spesifik dan Waktu generasi. Metode perhitungan kepadatan populasi dilakukan dengan hemosito~leter dibawah mikroskop dengan pengambilan sampelnya secara acak. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah lama penyinaran 12 jam, 16 jam, 20 jam, dan 24 jam. Analisa data dengan menggunakan One Way Analifis of Variance (ANOVA) dan uji lanjut BNJ Tukey pada selang kepercayaan 95?(o. Sedangkan untuk parameter kualitas air, analisis data dilakukan secara deskriptif. I Peningkatan kepadatan populasi yang terjadi selama 16 hari kultur bervariasi. Kepadatan populasi tertinggi dicapai oleh perlakuan 24 jam penyinaran pada hari ke12, dan diikuti oleh perlakuan 20, 16, dan 12 jam penyinaran, dengan waktu pencapaian puncak yang berbeda.
Collections
- Economic Science [72]