Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Rootone- F Dan Naa Terhadap Keberhasilan Tumbuh Stek Manglid (Magnolbi Blumei Prantl )
Abstract
Manglid (Magnolia blumei Praml), famili Magnoliaceae, adalab tumbuhan asH pulau Jawa yang sangat disukai masyarakat untuk bahan bangunan. Kayu Manglid ini tergolong jenis yang terancam punab. Silvikultur jenis ini tidak banyak diketahui, serta benih Manglid bersifat rekalsitran. Dleh karena itu perlu dilakukan usaha silvikultur jenis Manglid dengan menggunakan pembiakan vegetatif melalui stek. Stek adatah tehnik pembiakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif yang dipisahkan dari induknya, dan kalau ditaoam pada kondisi yang menguntungkan akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman sempuma (Soerianegara dan Djamhuri, 1979). Tanaman Manglid ini berupa pohon yang dapat mencapai tinggi 25-30 m atau lebih, dengan diameter batang 80-100 em. Manglid tersebar di seluruh Jawa pada ketinggian 1000-1500 m di atas permukaan laut, tetapi di Jawa Timur jarang sekali dan di Jawa Tengah jarang; di butan pegunungan yang lembab tumbuh berkelompok, tetapi bidup denganjenis tumbuhan lain di hutao yang sarna (Heyne, 1978). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh Rootone-F dan NAA terhadap keberhasilan tumbuh bahan stek Manglid. serta bahan stek yang paling baik digunakan untuk stek Manglid. Adapun hipotesisnya adalah pertumbuhan bahan stek Manglid (pueuk dan bataog) dipengaruhi oleh zat pengatur tumbuh Rootone-F dan NAA yang diberikan. Penelitian ini diIaksanakan di SEAMED - BIOTRDP, Ciawi Bogar dari bulan Maret sampai dengan bulan September 2002. Prosedur kerja pada penelitian ini adalah penyiapan bedeng stek, persiapan media, penyiapan stek. dan pemotongan stek, penyiapan dan pemberian ~t pengatur tumbuh, penanaman stek, pemasangan kantong plastik transparan serta penempatan media. Pemeliharaan' stek terdiri dati kegiatan: penyiraman. pembukaan sungkup, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit. Dalam penelitian ini dipelajari tehnik pembiakan vegetatif melalui stek dengan menggunakan media tumbuh tanah dicampur pasir (1 : 1), dan pemberian zat pengatur tumbuh (BO= kontrol. 81= Rootone-F 5 grllOO stek, B2"" NAA 250 ppm/IOO stek)'pada bahan stek pueuk (AO) dan stek batang (AI). Pengaruh zat pengatur tumbuh (ZPT) terbadap keberhasilan tumbuh stek Manglid selama pertumbuhan dianalisis dengan menggunakan rancangan acak. lengkap pola faktorial 2 x 3 dengan 15 ulangan. Pengaruh perlakuan ZPT terhadap keberbasilan tumbuh stek Manglid diuji dengan menggunakan uji Duncan terhadap peubah-peubah yang diamati dan diukur, terutama tinggi tunas, diameter bibit stele. jumlah tunas, jumlah akar, herat basah akar, herat keriag alear, nisbah pucuk akar. Persentase stek hidup. persentase stek berakar, persentase stek bertunas ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram batang. Selain itu palla akhir penelitian diamati analisis jaringan dengan potongan melintang dart bagi8.n pangkal stek Manglid untuk mengetahui &Sal primordia akar. Pada proses pembentulam akar, stek pucuk memiliki perl<embangan sistem peraIwan lebib bail< (57%) daripada stek batang (46%), sedangan pengaruh pemberian NAA menghasUkan persentase berakar lebih baik (63%) daripada yang diinduksi oleh Rootone·F (53%), maupun kootrol (39.5%). Hal ini disebabkan karena pada bagian dasar pucuk lebih mudah untuk terjadi pembentukan akar karena sifat sel dan jaringannya lebm muda. Stek pucuk memiliki kemampuan hidup dan bertunas yang Iebih baik (60%) daripada stek bateng (48%). Tingg;nya kemampuan hidup stek yang berl'sal dad pucuk disebabkan karena pada bagian pucuk terdapat akwnulasi terbesar dad 'hasil fotosintesis (fotosintatl yang akan disaIw'kan kebagian tanaman yang lainnya. Pertumbuhan tinggi tunas stek Manglid menunjukkan bahwa tinggi tunas Manglid dari .bahan stek pucuk Manglid menghasilkan pertambahan tinggi rata~rata terbesar yaitu 6.9 em, sedangkan pada stek batang Manglid menghasilkan pertambahan tinggi rata·rata sebesar 4.6 cm. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertambahan tinggi rata·rata stek pucuk Manglid lebih baik daripada pertambahan tinggi rata.rata stek batang. Jumiah akar stek Manglid menunjukkan bahwa jumlah akar stek Manglid pada bagian pucuk menghasilkan jumlah akar terbanyak yaitu 2.8, sedangkanjumlah akar pada bagian batang sejumlah 1.8. Jadi pada dasamya stek pucuk menghasilkanjumlah akar lebih banyak daripada stek batang. Adanya daun pada stek berpengaruh baik terhadap pembentukan akar, karena daun menghasilkan karbohidrat sebagai basil fotosintesis dan tunas sebagai sumber auksin endogen (Janick, 1972). Rochiman dan Harjadi (1973), begitu juga Mahlstede dan Haber (1976), mengatakan bahwa daun yang ada pada stek berfungsi sebagai penghasil karbohidrat dan auksin, yang dapat menstimulir terbentuknya akar stek. Diameter bibit stek Manglid menunjukkan bahwa pemberian NAA menghasilkan diameter tertinggi yaitu 0.10 cm, ~gkan pemberian Rootone·F sebesar 0.07 em, kontrol sebesar 0.04 em, dan perbedaan tersebut tidak berpengaruh nyata. Jumlah tunas stek Manglid menunjukkan bahwa jumlah tunas yang diberi harmon NAA menghasilkan jumlah tunas tertinggi yaitu sebesar 3.1 tunas, sedangkan jumlah tunas yang dihasilkan Rootone-F sebesar 2.4 tunas dan kontrol sebesar 1.5 tunas. Pada dasamya penambahan diameter dipengaruhi oleh auksin endogen yang diproduksi oleh daun atau tunas yang muIai aktif. Auksin yang diproduksi pada tunas aktlftersebut bergerak turon kebawah yaitu ke bagian batang yang menyebabkan aktifnya inisiasi kambium. Aktifnya kambium biasanya dimulai dari dasar tunas yang terus membelah diri ke arab vertikal dan horizontal (Kramer & Kozlowski, 1960), Hal ini diperkuat oleh pemyataar. Pandit (1991), menyatakan bahwa pertumbuban pohon khususnya kearah pertambahan diameter batang terjadi karena kegiatan cambium vasicuJar yang mencirikan pertumbuhan sekunder akan menghasilkan jaringan sekunder seperti sHem dan floem. Serat kering total (BKT) merupakan akumulasi dari kegiatan fisiologis stek Manglid dan interaksinya terhadap faktor lingkungan yaitu fotosintat (karbobidrat) yang ditranslokasikan keseluruh jaringan tanaman yang digunakan u:ntuk pertumbuhan dan perkcmbangan. Berdasarkan rata·rata tiap bahan stek Manglid, BKT dari stek pucuk memiliki BKT tertinggi yaitu sebesar 1.26 glbibit, sedangk.an stek batang memiliki BKT sebesar 0.84 g/bibit Nisbah pucuk akar (NPA)- menunjukkan indeks pertumbuban suam tanaman dalam perimbangan pertumbuhan pucuk dan akar. Sistem perakaran yang tidak bericembang dengan baik menyebabkan pertumbuhan tunas yang terbatas akibat suplai unsur ham dan mineral yang kurang. sedangkan penurunan kegiatan fotosintesis dapat menghambat pertumbuhan akar karena berlrurangnya karbohidrat. Serdasarkan data NPA, stek pucuk yang diillduksi oleh NAA memiiiki nilai NPA terbesar yairu 8.4, 'bila dibandingkan dengan Rootone-F (7.54) dan kontro~ (6.67). Untuk stek batang yang diinduksi oleh NAA juga mempunyai nilai NPA terbesar (8.07), jib dibandingkan dengan Rootone-F (7.91) serta kontrol (4.14). Pada dasamya kedua jenis ~ stek pada penelitian ini memilild nilai NPA rata-rata yang tinggi, yaitu berkisar antara (4.14 - 8.4). Hal ini menandakan pertumbuhan dan perkembangan tunas stek Manglid tidak diimbangi oleh pertumbuhan akar. Selain faktor dalam tanaman, maka faktor lingkungan yang baik juga mendukung keberhasilan perakaran stek. Perakaran dan pertumbuhan stek ditentukan oleh faktor lingkungan pada waktu sebelum dan sesudah stek ditanam atau dipelihara pada media peralwan (Rochiman dan Harjadi, 1973). Menurut Rochiman dan Harjadi (1973) serta Hartmann dan Kester (1978), mengatakan faktor Iingkungan yang sangat menentukan terhadap pertumbuhan stele. seperti media perakaran, suhu, kelembaban udara, dan cahaya. Pada penelitian Manglid ini media yang digunak:an sebagai media peralwan stek adalah tanah dicampur dengan pasir dengan komposisi I: I. Dalam hal ini diharapkan media tersebut dapat memenuhi persyaratan fisik (ponus, remah) dan kimia (nutrisi dan PH cukup). Kisaran suhu rata-rata yang terjadi selama penelitian berlangsung (6 bulan) adalah 24° C - 2-,0 C. Berdasarkan hal tersebut stek Manglid ini menghasilkan persentase berakar yang tinggi, karena setiap stek yang hidup mampu menghasilkan kalus dan akar sampai akhir penelitian. Penutup bedeng stek dilapisi plastik dan tidak ditutup rapat, agar suhu (:an kelembaban udara da1am bedeng stek relatif lronstan dan siIkulasi udara ke dalam bedeng stek tetap terjaga Kelembaban udara pada penelitlan ini hanya mampu mencapai 80- 95 %. Dengan dem!kian kelembaban yang dipertahankan sudah memenuhi persyaratan, sehingga diperoleh persentase hidup sekitar 54 %. Pengaruh cahaya sangat menunjang, untuk ibJ sungkup yang dipasang dapat mengurangi cahaya secara langsung sehingga dapat membanbJ pembentukan akar. Bahan stek yang berasal dari bagian pucuk merupakan bahan stek pa1ing baik digunakan pada kegiatan pembiakan vegetatif stek Manglid bila dibandingkan dengan bahan stek yang berasal dari bagian bataog. Stek Manglid mampu menghasilkan akar meskipun tidak diberi honnon tumbuh akar, hal ini berarti honnon endogen dalam tanaman Manglid tersedia dalam jumlah yang cukup. ZPT NAA dengan konsentrasi 250 ppm mampu memberikan pengaruh yang baik bila dibandingkart dengan Rootone-F serta kontrol. Pertumbuhan stek Manglid yang ~ dihasilkan oleh bahan stek pllcuk yang diinduksi zat pengatur tumbuh NAA 250 ppm.
Collections
- UT - Forest Management [2836]