Pendugaan Model Indeks Komposit Produksi Bawang Merah
Abstract
Model mcrupakan abstraksi dan hasil penclitian. Dalam pencarian bibit unggnl sering dipergunakan model se1eksi bertahap dan model indeks komposit. Indeks kOlllposit lllerupakan kombinasi linear tcrboboti dati pellbah-peubah peuciri, sehingga infonllasi paling baik akan didapatkan dan model yang mCl1liliki kombinasi dengan ragam maksimulll. Untuk pcnerap311 dalam upaya mcningkatkall efisicllsi percobaan usalla meningkatkan produktivitas baw311g mcrah sebaikl1ya pcngamatan basil mulai dilakukan pada awal masa panen. Pada penelitian ini nda 10 peubah yang diml1at~ tinggi lanaman dan jumlah anakan m3sing8 masing diamati pada cmpat \Vaktu amatan (2,4,6, 8111inggll setelah tanam) serta berat basah (bb) dan berat kering eskip (bke). Pellclitian illi mCllllnjukkan adanya dua peubah yang paling efektif yaitu bb dan bke yang lllenyusiln model indeks komposit I = 64.414bb + I 15. I 46bke. Dari model ini diperoleh bahwa untnk dataran medium yang memiliki agrockosistem serupa dengan Rancaekek direkomendasikan dapat menggullakan varietas baw311g mcrah hasil pemuliaan klon IlO. 33, at3u varietas lokal kultivar Kuning dan paket perpadu3u komponcn tcknologi B I, jika ingin mendapatkan prodllksi bawang merah di atas rata-rata. Jika tetap ingin dilakukan pengukuran pada masa tananl, sebaiknya banya dilakukan terbadap tinggi tauIU1l3n pada waktu tanam 6 mgsL