Evaluasi Program Inpres Desa Tertinggal dalam Konteks Mengentaskan Kemiskinan pada Masyarakat Nelayan (Studi Kasus Nelayan Penerima Program IDT di Kotamadya Padang, Propinsi Sumatera Barat)
Abstract
Berdasarkan Instruksi Presiden No.5 tahun 1993, maka pada Pelita VI ini Pemerintah Indonesia melancarkan program Inpres Desa Tertinggal (IDT) sebagai program tambahan di samping program pembangunan yang telah ada. Program IDT di Kotamadya Padang sudah berjalan lebih kurang satu tahun, karena itu penting dan menarik untuk diteliti pelaksanaan program IDT tersebut, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan selanjutnya dalam kaitan mengentaskan kemiskinan, khususnya kemiskinan masyarakat nelayan. Adapun tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasikan konsepdan pol a kegiatan program IDT pada masyarakat nelayan; (2) Mengetahui apakah program IDT, khususnya untuk masyarakat nelayan di lokasi penelitian; mampu memberikan kontribusi, dalam upaya mengentaskan kemiskinan nelayan; (3) Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan program IDT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dan yang menjadi satuan kasus adalah nelayan-nelayan Kelurahan Pasir Ulak Karang, Kelurahan Air Manis, dan Kelurahan Sungai Beremas yang menerima program IDT. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Metode pengambiIan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode "purposive sampling". Sampel yang diambil adalah sebanyak 30 orang, yang tersebar pada 3 kelurahan, yaitu 13 orang di Kelurahan Sungai Beremas, 7 Orang di Kelurahan Air Manis, dan 10 orang di Kelurahan Pasir Ulak Karang.