Studi Evaluasi Kesesuaian Wilayah Perairan Teluk Lampung untuk Budidaya Rumput Laut Eucheuma dengan Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG)
Abstract
Selama ini pemanfaatan sumberdaya perikanan sebagian besar terbatas pada usaha penangkapan atau pengumpulan dari alam yang akan membawa pengaruh terhadap kontinuitas produksi. Apabila penangkapan tidak bijaksana dapat mengakibatkan penangkapan lebih (overfishing). Oleh sebab itu perlu dikembangkan aspek bUdidaya. Rumput Laut merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang mempunyai nilai ekonomis penting dan dapat dibudidayakan. Perairan Indonesia berpotensi besar untuk budidaya rumput laut. Sebagian besar penduduk wilayah pesisir menggunakan lahan hanya mempertimbangkan aspek kemudahan sehingga mendorong tumbuhnya pemukiman dan usaha-usaha penanganan sumberdaya perikanan yang tidak terkendali dan spontan yang mengakibatkan perkembangan tata ruang usaha-usaha perikanan tidak terintegrasi dan tidak terarah. Oleh karena itu perlu dibuat perencanaan dengan meIihat karakteristik dan potensi suatu wilayah. Penginderaan jauh dan SIG merupakan salah suatu cara untuk melakukan perencanaan agar karakteristik dan patensi suatu wilayah dapat tergambarkan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membenkan inforrnasi tentang pnontas pengembangan wilayah perairan untuk budidaya rumput laut di Teluk Lampung dengan pemanfaatan penginderaan jauh dan Sistem Inforrnasi Geografi (SIG). Inforrnasi/data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta dasar digital skala 1:250.000 dan PPGL Bandung, Peta Bathimetn skala 1:75.000 dari DISHIDROS TNI AL, Peta Penggunaan Tanah skala 1:250.000 dari Puslittanak Bogor, Peta Geologi dan L1PI Bandung serta citra path/row 123/63 tanggal perekaman 16 Maret 1998 dari Bank Data LAPAN Jakarta. Data kualitas air merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diambil pada waktu pengecekan lapang meliputi data suhu perairan, salinitas, pH, kecerahan, kecepatan arus, kedalaman serta jenis substrat dasar perairan. Sedangkan data kualitas air diperoleh dari Puslitbang Oseanologi L1PI Jakarta dan Balai Budidaya Laut (BBL) Lampung, meliputi data: suhu, salinitas, pH, kecerahan, kecepatan arus, kedalaman, kekeruhan, DO, BOD, Nitrat serta Phospat. 11 Data penginderaan jauh digunakan untuk memetakan substrat dasar perairan. Dari perhitungan terhadap nilai-ni/ai digital yang diekstrak dart kanal 1 dan kanal 2 citra Teluk Lampung diperoleh nilai ki/kj sebesar 1.69452. Sehingga menghasi/kan algorttma Y = In TM1 + 1.69452 InTM2. Berdasarkan kisaran nilai yang dihasi/kan dart penerapan algorttma pada citra dan pengamatan di lapangan didapatkan 4 kelas dominan, yaitu: kelas laut dalam, kelas karang, kelas pasir dan kelas lamun