Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Mutu Dodol Rumput Laut
Abstract
Salah satu pemanfaatan karagenan dari jenis rumput lailt /(appahycus alvarezii adalah sebagai bahan baku dalam pembuatan dodol. Dodol rumput laut ini belum memiliki kedudukan yang berarti dimasyarakat. Ini disebabkan karena plastisitas, kepadatan, serta daya awet dodoI yang dihasilkan masih ktirang baik, yang akan membuat nilai jualnya rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan teknologi untuk meningkatkan mutu dodol rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi gula terbaik yang c1isukai oleh konsumen dan memiliki nilai aw, kadar air, pH, serta total paclatan terlarut yang sesuai dengan syarat Pangan Semi Basah (PSB). Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan antara rumput laut clan gula yaitu; 1:2 (AI), 1:3 (A2), 1:4 (A3), dan 1:5 (A4). Setelah itu dianalisa nilai aw, kaclar air, pI-I. dan total padatan terlarut, selia uji organoleptik yang meliputi penampakan, aroma, rasa, dan tekstur. Analisis data organoleptik menggunalca'n statistik non parametrik dengan metode uji /(ruskal - Wallis yang dilanjutkan dengan uji lanjut Multiple Comparison. Dalam percobaan ini digunakan rancangan acak lengkap faktorial tunggal dengan c1ua kali pengulangan. Berdasarkan hasil analisis komposisi kimia, dapat disimpulkan bahwa seiring c1engan meningkatnya konsentrasi gula yang ditambahkan, dodol rumput laut mengalami penurunan nilai aw, kadar air, serta pH, dan sebaliknya teljadi peningkatan pada nilai total padatan terlarut. [-[asil analisis komposisi kimia pada semua perlakuan diperolC\h nilai rata-rata untuk 3" = 0,71, kadar air = 16,1 %, pH = 5,54, dan total padatan terlarut = 62 %. Nilai tersebut telall sesuai dengan syarat pangan semi basah. Basil uji organoleptik terhadap parameter penampakan dan aroma menunjukkan bahwa semua perlakuan agak disukai oleh panelis. :Ini disebabkan karena gula merah yang ditambahkan memberikan penampakan yang hampir sama \aitu berwarna coklat yang disebabkan oleh proses karamelisasi dan memberikan aroma yang hampir sama yang disebabkan oleh gula merah yang c1ipanaskan membentuk karamel. Sedangkan uji organoleptik untuk parameter l:asa clan tekstur menunjukkan bahwa dodol rumput laut dengan perlakuan perb[\ndingan antara rumjJut laut dan gula 1 : 4 (A3) lebih disukai dibandingkan dengan dodol rumput laut pacla perlakuan perbandingan antm"a rumput laut dan gula; 1:2 (AI), 1:3 (A2), clan 1:5 (A4). Tinggi rendah konsentrasi gula yang ditambahkan akan berpellgaruh terhaclap rasa. Makin banyak gula yang ditambahkan pada dodol rumput laut al~an memberikan rasa makin manis. Dodol dengan perlakuan A3 (1:4) mempunyai rasa yang sesuai c1engan selera konsumen, karena tidak terlalu manis dan ticlak terlalu, hambar. Untuk tekstur sangat dipengaruhi oleh santan yang berfungsi memberikan tekstur kenya!.