Studi Dormansi Benih 7 Kultivar Padi Gogo.
Abstract
Penelitian disusun secara faktorial menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor, yaitu periode simpan (PS) dan metode pematahan dormansi (B). Faktor PS terdiri dari 7 taraf yaitu periode simpan minggu ke-O, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Faktor B terdiri dari 6 taraf yaitu tanpa perlakuan (kontrol), perendaman dalam air selama 48 jam, perendaman dalam larutan KN03 2% selarna 48 jam, stratifikasi suhu tinggi 50°C, kombinasi stratifikasi suhu tinggi 50°C dengan perendaman dalam air selama 48 jam, dan kombinasi stratifikasi suhu tinggi 50°C dengan perendaman dalam larutan KN03 2% selama 48 jam Percobaan dilakukan dengan 3 ulangan sehingga seluruhnya berjumIah 126 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap tolok ukur daya berkecambah (DB), kecepatan tumbuh (KCT), potensi tumbuh maksimum (PTM), dan berat kering kecambah normal (BKKN) Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kultivar padi gogo CT 6510- 24-3-1 memiliki masa persistensi yang paling pendek (pada minggu ke-4 dormansi benih sudah patah), untuk kultivar Ranah Sandra memiliki masa persistensi yang paling panjang (dormansinya tidak patah lebih dari 6 minggu), kuItivar Way Rarem masa dormansinya pada minggu ke-6, Hawara Bunar dormansinya pada minggu ke-5, PuIut Wajik masa dormansinya pada minggu ke- 5, Grogol masa dormansinya pada minggu ke-6, dan 100 Malam masa dormansinya pada minggu ke-6. Adanya masa dormansi pada setiap kuItivar dikatakan sudah patah dormansinya, jika sudah mencapai lebih dari 85 %.