Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Keragaan Produksi Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.) Yang Dipelihara Dalam Sistem Resirkulasi
Abstract
Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui pengaruh padat penebaran terhadap keragaan (pertumbuhan, kelangsungan hidup, had, dan efisiensi pakan) benih ikan gurame yang dipelihara dalam sistem resirkulasi. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2001 berlokasi di Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Sindang Wangi, Kabupaten Majalengka. Ikan uji yang digunakan berasal dari pembenihan di daerah setempat dengan bobot awal 25-35 mg. Wadah percobaan terbuat dari bak semi permanen dengan ukuran 100x200x40 cm yang diisi air 600 liter. Untuk memperbaiki kualitas air digunakan filter yang terdiri dari bak pengendapan, bak biofilter, dan bak zeolit. Padat penebaran sebagai perlakuan dalarn percobaan ini adalah 500 ekorhak (0.83 ekorA), 1000 ekorhak (1.67 ekorA), 1500 ekor/bak (2.50 ekorA) dan 2000 ekorhak (3.33 ekorfl). Pemberianaerasi dilakukan pada setiap wadah pemeliharaan dan dilakukan penambahan ais pada hari ke-21 sebanyak 16% akibat penguapan danperembesan. Pemberian pakan berupa cacing sutera dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore) secara adlibiturn. Untuk pergantian air, debit yang masuk wadah pemeliharaan adalah 2.5 VmeNt. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan, kelangslmgan hidup, hasil, efisiensi pakan, dan kualitas air (suhu, pH, DO, dan amo~a)S. ampling dilakukan setiap seminggu sekali meliputi p e n g h a n berat, dan kualitas air. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan achk kelompok. Untuk uji lanjut digunakan uji respon (polinomial ortogonal). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa padat penebaran berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan hasil, namun tidak berpengaruh nyata terhadap efisiensi pakan. Untuk laju pertumbuhan individu berkisar antara 0.0056-0.0097 g/hari dan laju pertumbuhan spesifik berkisar antara 6.7-8.49%. Kelangsungan hidup berkisar antara 69.1-85%. Hasil berkisar antara 6.99-4.04 ghak/hari. Efisiensi pakan berkisar antara 12.2-14.03%. Peningkatan padat penebaran disertai penunrnan pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Penurunan ini diduga dari peningkatan amonia ter rlarut dengan meningkatnya padat penebaran. Peningkatan padat penebaran diikuti peningkatan hasil secaxa linier selarna pakan dan lingkungan mendukung. Hasil lebih tinggi masih memungkinkan didapat dengan peningkatan padat penebaran yang lebih tinggi. Sedangkan efisiensi pakan tidak berbeda nyata terhadap tiaptiap perlakuan. Hal ini diduga disebabkan peningkatan penebaran diikuti peningkatan meningkatkan biomasa dan pakan yang dikonsumsi pada proporsi yang sama.