Analisa struktur dan kondisi komunitas ikan karang pada ekosistem terumbu karang di Perairan Pesisir Utara Pulau Nusa Penida, Bali
Abstract
Ikan karang merupakan organisme yang memiliki jumlah terbanyak dan merupakan penyokong hubungan yang ada dalam ekosistem terumbu karang (Nybakken, 1988). Dengan demikian antara terumbu karang dan ikan karang memiliki hubungan erat dimana keberadaan dan kondisi lerumbu karang sangat mempengaruhi kekayaan dan keanekaragaman ikan karang didalamnya Pulau Nusa Penida merupakan salah satu daerah tujuan wisata dan saat ini sedang dikembangkan menjadi kawasan wisata bahan sehingga dikhawatirkan kegiatan panwisata tersebut dapat menimbulkan perubahan kondisi ekosistem terumbu karang dan komunitas ikan karang di kawasan Nusa Penida. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil terumbu kerang berdasarkan persen penutupan lifeform karang dan asosiasinya dengan ikan karang, menghitung struktur komunitas ikan karang yang terdapat pada terumbu karang tersebut dan mengkaji kondisi komunitas ikan karang. Penelitian dilakukan di Pulau Nusa Penida pada bulan Mei 2000 dengan 4 stasiun pengamatan yang terdapat di sepanjang pesisir Utara Pulau Nusa Penlda yaitu stasiun Bodong (stasiun 1), Tanah Bias (stasiun 2), Prapat (stasiun 3) dan Tanjung Daiam (stasiun 4). Terumbu karang di semua stasiun pengamatan terrnasuk terumbu karang tepi (fringing ree~ dan terrnasuk daerah terlindung angin (leewarcf). Kondisi perairan Utara Pulau Nusa Penida berdasarkan hasil pengamatan di keempat stasiun menunjukkan bahwa perairan tersebut masih tergolong baik dan sesuai untuk pertumbuhan terumbu karang dimana suhu berkisar antara 29,0-30,OoC, salinitas antara 32,033,00/ 00, kecerahan 100% dan mempunyai kecepatan arus perrnllkaan yang berkisar antara 0,54-1,10 m/dtk. Pencatatan data karang berdasarkan bentuk pertumbuhan (lifeform) karang menggllnakan metode transek gans (Line Transect Methocf) dengan menggunakan rollmeter iii sepanjang 50 meter dan diletakkan sejajar garis pantai pada dua kedalaman yaitu 3 meter dan 10 meter. Pencatatan data ikan karang dilakukan dengan menggunakan metode sensus visual.