Pengaruh Perlakuan Alkali pada Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elacis guiteneensis Jacg.) Terhadap Morfologi Serat dan Sifat Fisis Mekanis Papan Serat Berkerapatan Sedang (MDF)
Abstract
Tandan kosong kelapa sa\vit (TKKS) merupakan limbah pactat dari industri kelapa sawit yang mcmiliki kadar semI mencapai 72.67%. Menunn Pasaribu e/ lIl. (1998) da/am Pasaribu dan Dann3wan (2000). selain mCllgandung holoselulosa yang cukup tinggi, TKKS juga mcmiliki dimensi dan nilai tunman serat yang cukup baik. Oleh karena itll TKKS berpotensi scbagai bahan baku pap<lll serat (Su11lanto. 1997). Penelitian ini bertujuan untuk lllelihat pengaruh perlaktian alkali p;:lda berbagai konsenlrasi dan lama waktu percndaman terhadap ll1orfologi sera! pada pulp TKKS dan sifat !isis lllckanis MDF. Secara garb besar tahapan proses penelitian cH.ialah pCllcacahan TI(KS menjadi s(:rpih. pl!ll1buatan pulp dengan proses soc\n panas terbuka. perlakuan alkali pada pulp (perclldaman dalam lannan NaOH 1 %. 3 % dan 5 % dengan lama perendaman 24 jam. 48 jam dan 72 jam), pembentukan lembaran pulp (sLispensi pulp 2.45 %). pengempaan dingin (10 kg/cnr\ pengcmpaan panas (20 kg/em.! selama 2 jam pad a suhu l70 uC). pengkondisian (7 hari). pemolongan contoh uji sesuai stnndar JIS A 5906w 1983. pengujian sifat fisis mekanis !VIDF (kerapatan kering udarCl. kcrapman kering m'en. kaclar air. pengembangan tebaL daya scrap air. kcteguhan rekat internal. kLlat pegang sekrLlp. II/oe/ulus (?l elas/icily (MOE) dan modulus (?l rUjJ/ure (MOR) dan pengamatan dimensi serat (panjang seraL diameter seraI, diameter lumen dan tebal dinding scI). Analisis data perlakuan lllellgg~lJlakan rancallgan RAL 1~lktorial yang tcrdiri dua t~l!.\tor yaitu kOllsentrasi NaOH (faktor A) dan lama perendaman (laktor B). KOllsentrasi NaOI-l ada 3 tarafyailu I %. 3 % dan 5 %. sedangkall lama perendaman ada 3 [araf yaitu 24 jam. 48 jam dan 72 jam. mHsingmasing kombinasi perlakuan lliangannya 3 kali. Bila jumlah uji konlrol 3 bllah maka papan keseluruhan yang dibuat beJjumlah 30 buah. Peningkat3n konsentrasi NaOJ-l mengakibatkan degraclasi renciemen. diameter serat. kuat pegang sekrup. MOE dan MOR semakin turUIl. sedangkan daya serap airnycl cenderung naik. Pcn<lmbahan waktu perendaman mengakibatkan makin naiknya degradasi rendemell, kadar air clan kuat pegang sekrup, sedangkan panjang serat dan leb(\1 dinding selnya makin turull. Hal ini diduga karena (\Ika[i mampu mendegradasi selulosa, hemiselLllosa selain mempunyai kemampuan mendelignitikasi lignin. Sebagai akibat dari aktivitas pendegradasian selulosa ini teJjadi pellipisan dinding selulosa yang selaqjutnya akan menyebabkan degradasi rendemen yang tel~iadi makin besar dan penurunan kekuatan sel baik secara individu atau ketika terbentuk ikatan pada panil serta mengakibatkan kum pcgang sekrupnya makin kedl karena pada dasamya ada korelasi positip antara kerapatan papan dengan nilai kuat pegang sekrupnya. Penyerangan alkali pada ramai selulosa menyebabkan makin bertambahnya gugus OH bebas sehingga kadar air panel makin naik juga alkali cenderung mcmperpelldek ukurall semt. Penurunan diameter serat ini kemungkinan karena laju penetrasi NaOH pad a serat relatif tidak terlalu berpengaruh lie-nuh). Jika dibandingkan dengan kontrol maka ada dua kecenderungan yaitu peningkatan nilai yaitu pada diameter serat (kecuali perlakuan NaOH 5 %) dan diameter lumen. KC11l1lngkinan st2rat sudah cenderung jenuh terhadap peningkatan konsentrasi NaOH dan bel's3maan dengan pemendekan serat maka akan tel:jadi swelling yaitu berupa pelebaran diameter serat dan lumen. l(adar air. daya scrap air dan keteguhan rekat intemal juga memiliki kecenderungan nilai yang makin menillgkaL hal ini sebagai akibat makin banyaknya gugus OH bebas dan makin tipisnya tebal dinding scI. pendegradasian zat ekstraktif serta kemungkinan pH slispensi pulp perlakuan lebih bersilat aSClm sampai netral karena aktivitas pencucian dengan a5am asetat sehingga ;ntel,Pher hOI1{t;ng Ichih optimal. sedangk<ll1 penurunan nilai tt!l:iadi pad a panjang serat (kecuali perlakuan NaOH I '%), dimana kelllungkinan NaOH 1 % lebih bersifat mcndegradasi zal di permukaan serat c1aripada aktivitas pendegradasian selulosa dan hemiselulosa. Tebal dinding sel. kerapatan kering udara. kerapatan kering 0\'\:11. pengembangan teba!. kuat pegang sekrup. MOE dan MOR juga menunjukkan kccencierungan nilai yang makin tmull sebagai akibat aktivitas penciegradasian dan penipisan dinding sel .selulosa dan hcmiselulosa. Nilai hasil pengujian MOR. keteguhan rekat internaL kcrapm,m kering udara dan kering 0\"1:..'11 1l1cl11cnuhi standar FAO (1966) sedangkan kllat pegang sckrup. duya serap air. pengcmbangan lcbal serta ivlOE (kecuali kombinasi perlakuan NaOH % dengan lama perendaman 1"2 jam) l11asih berada diba\\'ah nilai yang distandarkan oleh r: AO (1966). Secm'a umum bcrdasarkan anal isis sidik ragam kombinasi perlakuan P<H.1<l bcrbagai kOllselllrasi NaOI-l d::m lama percndaman berpengaruh nyata terhadap nilai-nilai respoll yang diujikan. Kombinasi perlaku3n yang paling optimum adalah pacta perlakuan NaOH I % dengan lama perendamHn 7~ jam (dari skorillg nilai rata-rata). Parameter yang digunakan antara lain berdasarkan degradasi rl!ndemen. pcrubahan dimensi sera!. sifat fisis mekanis MDF. Akan tetapi hanls diperilmikan pula parameter respon lain yang tidak diukur seperti keleguhan tarik sejajar permukaan sera!. cmisi formaldchida dan stabilitas thennal.
Collections
- UT - Forest Products [2184]