Penerapan Diskriminan Kanonik pada Komponen Kimia Aktif Tanaman Obat Herbal (Temulawak, Bangle, Kunyit).
Abstract
Dalam tubuh tanaman obat terdapat komponen kimia aktif yang menjadi sumber khasiat tanaman obat tersebut. Pada penelitian ini untuk mendapatkan informasi data yang menggambarkan komponen kimia aktif dalam tubuh tanaman obat herbal temulawak, bangle, dan kunyit digunakan spektra inframerah transformasi fourier (FTIR). Setiap tanaman obat herbal memiliki komposisi komponen kimia aktif yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat dijadikan karakteristik pembeda untuk masing-masing tanaman obat herbal. Hasil spektrum FTIR yang berupa bilangan gelombang memiliki korelasi yang sangat tinggi sehingga digunakan analisis perantara terlebih dahulu yaitu analisis komponen utama sebelum melakukan analisis diskriminan kanonik. Tujuan analisis diskriminan kanonik yaitu untuk membentuk pemisah antar kelompok sehingga dapat mempermudah pengalokasian pengamatan baru yang belum diketahui berasal dari kelompok yang mana ke dalam gugus yang telah ditentukan batasan sebelumnya. Dalam penelitian ini akan dicobakan dua model yaitu model 1 berdasarkan semua informasi bilangan gelombang dan model 2 berdasarkan bilangan gelombang pada daerah sidik jari. Hasil diskriminan kanonik yang dilakukan menghasilkan masing-masing dua fungsi diskriminan untuk model 1 dan model 2. Fungsi diskriminan kanonik 1 dan fungsi diskriminan kanonik 2 tidak dapat diabaikan dalam membedakan keragaman antar kelompok tanaman herbal tersebut. Kedua fungsi diskriminan kanonik tersebut akan membentuk ruang diskriminan berdimensi dua yang dapat menerangkan seluruh keragaman antar kelompok. Berdasarkan plot sebaran data dapat diketahui bahwa kedua fungsi diskriminan kanonik model 1 dan model 2 sudah baik dalam memisahkan individu pada masing-masing kelompok. Kemampuan fungsi diskriminan pada model 2 dalam menempatkan pengamatan ke kelompok dengan benar lebih besar dari pada kemampuan fungsi diskriminan model 1. Penyusunan fungsi diskriminan sebagai fungsi pembeda kelompok terbaik bisa dilakukan hanya dengan menggunakan informasi bilangan gelombang pada daerah sidik jari saja. Kata kunci : analisis komponen utama, analisis diskriminan kanonik, daerah sidik jari