Keanekaragaman Mesofauna Tanah pada Beberapa Tahun Tanam Tegakan Jati (Tectona grands Ll.F) (Studi Kasus di RPH Kaligimber, BKPH Margasari, KPH Balapulang)
Abstract
Pengelolaan hutan tanaman di sllatu tempat dapat menyebabkan dampak positif mauplln negatif Kehadiran jenis-jenis tanaman serta sistem pengeJoJaan tanaman yang berheda dar! keadaan awal dapat berpengaruh terhadap proses pemulihan binatang tanah. Akibat dan peristiwa tersebut juga dapat menyebabkan kelestarian binatang tanah terancam yang pada akhirnya juga dapat mengancam kelestarian ekosistem. Untuk mengatasinya maka perlu diadakan inventarisasi binatang tanah sehingga akan diperoleh informasi untuk perencanaan pengelolaan hutan tanaman yang tidak menganggll kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui I) keanekaragaman mesot'lUna tanah pada beberapa tahun tanam (tahun tanam 1985, 1975, dan! 963) tegakan jati (Tee/ana grandis L.f) dan 2) keanekaragaman mesofauna tanah berdasarkan distnbusinya secara vertikal yaitu pada lapisan serasah, lapisan tanah 0-5 em, dan lapisan ianah 5-10 em pada ketiga tahun tanam tersebut. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan secara bertahap yang meliputi pengambilan data di lapangan, pengekstraksian dan pengidentifikasian mesafauna tanah, analisis sifat tanah di laboratonum, dan pengolahan data. Pengambilan mesofauna tanah dilakukan dengan mengambil contoh tanah utuh dengan menggunakan ring silindris (diameter 8 em dan tinggi 4 em). Pengambilan mesofauna tanah lersebut terhagi pada 3 Iapisan yaitu lapisan serasah, Iapisan tanah 0-5 em, dan lapisan lanah 5-10 em. Pada masing-masing lokasi dilakukan ulangan sebanyak 15 ulangan dan penempatan plot dilakukan seeara aeak yang dikaitkan dengan keragaman penampilan penutupan tumbuhan bawah dan serasahnya. Contoh tanah dan serasah yang diperoleh dimasukkan ke dalam eorong Bedesse-Tullgren kemudian mesotauna tanah tersebut diekstrak dengan menggunakan penyinaran lampu 25 watt selama 24 jam. Pada seliap plot pengamatan juga dikumpulkan inlormasi mengenai tumbuhan bawah, serasah, dan beberapa gatra lingkungan. Variabel lingl-..~ngan yang diukur adalah suhu tanah, bobot isi tanah, tekstur tanah, kepadalan tanah, kadar air tanah, kandungan Corganik, kandungan Ca, kemasaman tanah (pH tanah), suhu dan kelembaban udara, berat basah dan kering serasah, kadar air serasah, dan tebal sersasah Hasil penelitian yang diperoleh pada ketiga tahun tanam tegakan jati menunjukkan adanya variasi penyebaran mesafauna tanah baik seeara vertikal maupun horisontal dalam segi populasi dan jumlahnya. Mesofauna tanah yang ditemukan sebanyak 1.892 individu yang tercakup dalam satu lilum yaitu tilum Arthropoda terdiri dari 4 kelas, 22 ordo, 98 lamili, dan 118 jenis. Kategori jenis di sini adalah mesofauna tanah yang teridentitikasi hingga genus atau spesies. Ketas yang ditemukan adalah kelas Hexapoda (serangga), kelas Arachnida (tungau, laba-Iaba, dan kalajengking palsu), kelas Crustaeeae (Isopoda dan Amphipoda), dan kelas Myriapoda (kelabang). Urutan peringkat keanekaragaman antar tahun tanam (distribusi hodsonta!) adalah : tahun tanam 1985 (D"g=8, J 65; H'=1,506; dan E=0,381), kemudian tahun tanam 1915 (D"g=9,620; H'=1,319; dan E=0,315), dan paling rendah adalah tahun tanam 1963 (D"g=1l,367; H'=1,252; dan E=0,293). Pada tegakan jati tahun tanam 1985 ditemukan 52 jenis yang tercakup dalam 4 kelas yaitu kelas Hexapoda (26 jenis), Arachnida (24 jenis), Crustaceae (I jenis), dan Myriapoda (I jenis). Tegakan jati tahun tanam 1975 ditemukan 66 jenis yang tercakup dalam 4 kelas, antara lain kelas Hexapoda (32 jenis), Arachnida (31 jenis), Crustaceae (2 jenis), dan Myriapoda (1 jenis). Terakhir pada tahun tanam 1963 hanya ditemukan 3 kelas namun jumlah jenis yang ditemukan paling tinggi sebanyak 72 jenis yaitu kelas Hexapoda (24 jenis), Arachnida (46 jenis) .. dan Crustaceae (2 jenis). Kelas Arachnida, yang merupakan jenis mesotauna tanah yang paling banyak ditemukan terutama dari bangsa tungau, ditemukan pada tahun tanam 1963 terdiri dari 7 orda dengan 46 jenis. Tahun tanam 1975 ditemukan 31 jenis yang tercakup dalam 6 erda, sedangkan tahlm tanam 1985 ditemukan 5 ordo dengan 24 jenis. Mesofauna tanah dari kelas Hexapoda dapat ditemukan pada ketiga tallUn tanam. Pada Tahun tanam 1963 ditemukan 24 jenis, 17 fami!i, dan 9 ordo. Tahun tanam 1975 ditemukan 26 jenis, 19 famili, dan 7 ordo. TallUn tanam 1985 ditemukan 26 jenis, 19 famili, dan 7 ordo. Kelas Crustaceae juga dapat ditemukan pad a ketiga tahun tanam dengan jumlah sangat sedikit. Pad a tahun tanam 1963 terdapat 2 famili dengan 2 ordo (l"sopoda dan Amphipoda). Pada tahun tanam 1975 hanya ditemukan I ordo (Isopoda) yang terdiri dad 2 tamili (Oniscidae dan Trichoniscidae), sedangkan pada tahun tanam 1985 juga hanya ditemukan 1 ordo (Isopoda) dan I famili (Oniscidae). Untuk mesofauna tanah dari kelas Myriapoda hanya ditemukan pada 2 petak tahun tanam yaitu pada tahun tanam 1975 dan 1985, sedangkan pad a tallUn tan am 1963 tidak ditemukan. Myriapoda yang ditemukan tersebut adalah ordo Chilopoda, famili Geophilidae (l jenis) pada tahun tanam 1975 dan ordo Symphila, famili Scutigerel!idae (1 jenis) pada tahun tanam 1985. Secara umum keanekaragaman mesafauna ranah berdasarkan distribusi vertikal pada semua tahun tanam adalah lapisan serasah (D"g=7,701; H'=1,274; E=O,330) > lapisan tanah 0-5 em (D",=4,423; W=0,630; E~0,213) > lapisan tanah 5-10 em (D,.,,=4,320; W=0,586; E=O,207). Dari urutan peringkat tersebut menunjukkan bahwa keanekaragaman mesafauna tanah akan semakin berkurang dengan semakin meningkatnya kedalaman. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat keanekaragaman mesofauna tanah yang berbeda baik secara distnousi horisontaT (antar tahun tanam) maupun secara distribusi vertikal (antar lapisan tanah). Urutan keanekaragaman mesafauna tanah antar tahun tanam adalah tallUn tanam 1985> tahun tanam 1915> tahun tanam 1963. Untuk tingkat keanekaragaman mesofauna tanah berdasarkan distribusi vertikal adalah pada iapisan serasah > lapisan tanah 0-5 tanah em > lapisan tanah 5-10 em
Collections
- UT - Forest Management [3059]