Pengaruh Jumlah Lapisan dan Bentuk Sambungan Terhadap Sifat-Sifat Laminated Veneer Lumber (LVL) Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen)
Abstract
Laminated Veneer Lumher (LVL) adalah salah satu jenis produk panil-panil kayu yang terbuat dad lcmbaran-lembaran venir yang direkat dengan arah serat venir dibuat sejajar satu dengan yang lainnya menurut arah memanjang panil (Bakar, 1996). LVL dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan (konstruksi) atau untuk pembuatan furniture, molding dan lain-lain. Untuk memperoleh L VL dengan ukuran atatl penampang yang diinginkan, dapat dibuat sambungall antal' venir. Lembaran-Icmbal'an venir dapat disambung menurut arah lebar atau panjang. Menurut Feifer (1984) bentuk sambungan dalam pembuatan LVL, dapat bempa: endjoinl, bUll joinl, edge joint, rabbe/joint, dadojoinl. lllpjoinl, milerjoinl, mortise and lenonjoin/ selia dovefailjoinl. . ''Sambungan yang tel'dapat pada bahan-bahan konstruksi merupakan sllatu titik lemah terhadap daya tahan memikul beban sehingga harus dirancang sebaik-baiknya untuk memperkecii kelemahan terse but (Sinaga, 1994; Ttdal' dan ldris, 1981 dalam Yanti, 1998). Hasil penelitian Hidayat (1996) menunjukkan bahw3 bentuk sambungan (lmlf joint, plain semI joint, serrated joint serta longue and groove joint) tidak berpengaruh terhadap sifat tisis mekanis papan sambung keeuali sifat modulus elastisitas (MOE). Sambungan bUll joinl dengan kombinasi perekat PVAe dan PF menghasilkan modulus elastisitas (MOE) papan sambung yang lebih tinggi dibanding bentuk sambungan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempeiajari pengaruh jumiah iapisan dan bentuk sambungan venir iapisan tengah terhadap sifat-sifat fisis mekanis L VL yang terbllat dad kaYlI sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen). Sistem sambungan venir iapisan tengah masing-masing LVL ada tiga macam yaitll: bUll joint, plain scmfioint dan tongue wul groove joint. Lembaran-Iembaran venir tersambung dirakit menjadi lapisan pemhentllk LVL, dengan eara meletakkannya berselangseling terhadap lembaran venir utuh. LVL yang dibuat terdiri dari tiga mneam ukuran ketebalan yaitu 2,70 em (9 lapis); 3,30 em (11 lapis) dan 3.90 em (13 lapis), sedangkan ukuran panjang masing-masing adalah 100 em dan Iebar 20 em. Perekat yang digunakan sebagai pengikat lembar::m venir bel'upa Urea Fonnaldehida cair sebanyak 161,35 grim', (ekanan kempa 10 kg/em' sclama 24 jam. Pani! yang tcrbentuk selanjutnyn dikondisikan selama 7 had pada sulm kamaI'. Untuk mcngetahui pengarllh jllmlah iapisan dan bentuk sambungan venir tengah terhadap sifat L VL data penelitien dianalisis menggunakan nmeangan faktorial 3 x 4 dalam pola aeak lcngkap. Apabila hasil analisis yang membcl'ikan pengaruh nyata dilanjlltkan dengan uji Wilayah Berganda Duncan. Sifat-sifat LVL yang diuji terdiri dari sifat I1sis (kerapatan, kadar air dan delaminasi) dan mekanis (MOR, MOE dan keteguhan geser horizontal). Pengujian sifat fisis LVL mengaeu pada standar JAS 1639-1986, sedangkan silat mekanis pada standar JAS 1494-1991. I-Iasil pengujian sifat fisis LVL 111enunjukknn bnhwajutnlah iapisnn berpengaruh sangat nyata terhadap sifat fisis, scdangkan bentuk sambungan dan interaksi antara jumlah iapisan dan bentuk sambungan tidak bell)Cngaruh terhadap sifat tcrsebut. Nilai kerapatan LVL tC'l'tinggi (0,50 g/em3) terdapat pada balok (billel) LVL yang konstruksinya terdiri dari 9 dan II lapis pacta setiap sistem sambungan (bull joint, plain sCaJ:/joint serla tongue (fnd groove joint). Nilai kadar air LVL terendah (13,43%) terdapat pada balok (billel) LVL yang konstrllksinya terdifi dari 9 lapis dengan sistem sambungan bUll jOinl. Nilai delaminasi LVL terendah (0%) terdapat pada balok (billei) LVL yang konstruksinya terdiri dal'i 9 dan 11 lapis pada setiap sistem sambungan. Hasil pengttiian sifat mekanis LVL menunjukkan bahwa jumlah iapisan dan bentllk sambungan berpengaruh sangat nyata terhadap sitat mekanis. sedangkan interaksi antm'a jllmiah lapisan dan bentllk sambllngan berpangaruh nyata lcrhadap sifat tersebut. Nilai modulus patah LVL tertinggi (664,36 kg/em') terdapat pada balok (billet) LVL yang konstruksinya terdiri dari 13 lapis dengan sistem sambungan plain scm/joint. Nilai modulus elastisitas LVL tertinggi (J 20.452,23 kg/em') terdap~t pacta balok (billet) LVL yang konstl'llksinya terdiri dari 13 lapis dengan sistem sambungan plain scmjjoint. Nilai keteguhan geser horizontal LVL teltinggi (53,59 kg/em') terdapat pada balok (billet) LVL yang konstruksinya terdiri dari 13 lapis ctengan sistem sambungan plain scatl joint, Nilai sifat !isis dan mekanis LVL pada masing-masing konstruksi lapisan balok (billet) dcngan sistem sambungan buft joint, plain scm/joint serta tongue and groove joint lebih tinggi dibanding L VL tanpa sambungan (control), kecuali sifat kadar air dan delaminasi. Nilai sifat fisis dan mekanis L VL yang dihasilkan memenuhi persyaratan seperti ditelapkan oleh standar lAS 1639-1986 dan lAS 1494-1991 keeuali sifat keteguhan geser horizontal L VL pada bentuk sambungan butt joint. PerIu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mcmpclajari pengaruh bentuk sambungan bUll joint untuk memperbaiki sifat keteguhan geser horizontal yang belum memenuhi Standar lAS 1494- 1991.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]