Pendugaan Parameter Model Nonlinier Jerapan Fosfor Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil Linier dan Nonlinier Marquardt-Levenberg.
Abstract
Ketersediaan fosfor (P) bagi tanaman sering bermasalah, bentuk fosfor yang tersedia dalam tanah sangat mudah bereaksi dengan komponen tanah lainnya membentuk fosfor terikat sehingga diperlukan pendugaan kapasitas jerapan tanah. Secara umum model yang digunakan antara jumlah P yang ditambahkan dengan P yang dijerap tanah adalah model nonlinier Langmuir dan Freundlich. Pendugaan parameter kedua model nonlinier tersebut dapat menggunakan metode kuadrat terkecil linier dengan transformasi linier terhadap model nonlinier dan menggunakan metode kuadrat terkecil nonlinier Marquardt-Levenberg. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode kuadrat terkecil linier dengan metode kuadrat terkecil nonlinier Marquardt-Levenberg dan menentukan model jerapan P yang paling baik. Data yang digunakan yaitu data isoterm jerapan P pada tanah smektitik dan kaolinitik, masing-masing sebanyak tiga lokasi. Hasil pendugaan parameter menggunakan metode kuadrat terkecil linier dan nonlinier Marquardt-Levenberg masih belum memenuhi asumsi. Namun metode kuadrat terkecil nonlinier Marquardt-Levenberg lebih baik dibanding dengan metode kuadrat terkecil linier. Nilai jumlah kuadrat sisaan dari persamaan nonlinier Langmuir dan Freundlich yang dihasilkan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil nonlinier Marquardt-Levenberg lebih kecil. Model nonlinier yang lebih baik untuk jerapan P pada masing-masing lokasi tanah smektitik dan kaolinitik adalah model nonlinier Langmuir. Nilai MAPE, AIC dan RMSE pada persamaan nonlinier Langmuir lebih kecil dibanding persamaan nonlinier Freundlich, serta nilai korelasi antara nilai amatan dengan nilai dugaannya lebih besar. Kata kunci: metode kuadrat terkecil nonlinier, prosedur Marquardt-Levenberg, model nonlinier Langmuir, model nonlinier Freundlich