Analisis Perilaku Dinal11ik Ekspor Teh Hitam PT. Perkebunan Nusantara VIII
Abstract
Teh merupakan salah satu komoditi sektor pertanian, teh mempunyai arti penting bagi perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi ekspor teh terhadap Produk Domestik Bruto pada tahun 2001 yang mencapai 108 US$. Komoditas teh merupakan salah satu dari beberapa komoditas perkebunan yang menghasilkan devisa negara non migas. Di sam ping itu semlla kegiatan yang berhubungan dengan produksi teh merupakan bidang usaha yang dapat memberikan kesempatan kerja yang cllkllP besar bagi pendlldllk negara yang bersangkutan. Dengan meningkatnya pertumbuhan industri teh akan dapat meningkatkan tarafhidup kesejahleraan masyaraka1. Teh hitam merupakan ekspor yang tidak pernah dikenakan kuota. Meskiplln demikian, pangsa ekspor teh hitam PT. Perkebllnan Nusantara VIll khususnya dan Indonesia hanya menguasai 7,2 persen dmi pangsa pasar dunia. Hingga saat ini pasar ekspor teh masih terbuka lebar dengan terdapatnya selisih 13.000 ton antara permintaan dan penawaran. Perluasan pasar domestik juga masih dapat dikembangkan karena hingga saat ini, konsumsi dalam negeri masih rendah dibanding konsumsi negara produsen teh Iainnya. Namun saat ini PTPN VIII sedang menghadapi masalah berfluktuasinya produksi, ekspor dan harga teh hitam. Berdasarkan uraian yang dikemukan di atas maka pemlasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : Bagaimana trend produksi, ekspor dan harga teh PT. Perkebunan Nusantara VIlI dan apa saja faktor yang mempengaruhi ekspor teh PT. Perkebunan Nusantara VIII ? Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Menganalisis trend produksi, ekspor dan harga teh PT. Perkebunan Nusantara VllI. dan (2). Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor PT Perkebunan Nusantara VIII. Dalam penelitian ini digunakan data primer dan data sekunder deret waktu dari tahun 1999 sampai dengan 2002. Metode analisis yang digunakan adalah anal isis trend untuk menganalisis trend produksi, ekspor dan harga serta Jo'rror Correction Model untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi ekspor teh hitam PTPN VIII. Dalam penelitian ini akan digunakan pendekalan ECM (Frror Correct ion Model) karena pendekatan ini memiliki beberapa kelebihan antara lain seluruh komponen dan informasi pada tingkat variabel telah dilrasukan dalam model, memasukan semua bentuk kesalahan untuk dikoreksi, menghindari terjadinya masalah trend dan regresi palsll (Spurious Regression). Selain itu dalam pendekatan ECM sifat-sifat statistik yang diinginkan dari model dan pemberian makna dari persamaan yang lebih sederhana. Arlinya model ECM mampu memberikan makna lebih luas dari estimasi model ekonomi sebagai pengaruh perubahan variabel independen terhadap dependen dalam hubungan jangka pendek maupun jangka panjang (Juliantono, 2003). Thomas (1997) menyatakan bahwa keuntungan lain dalam menggunakan model ini adalah erJ'()/' correction model dapat menggambarkan hubungan ketidakseimbangan dan mengurangi masalah multikoleniaritas, yang sebetulnya banyak ditemukan pada metode yang biasa digunakan seperti Ordinw:v J"easl Square (OLS). Ada[lun variabel yang akan diamati dalam perilaku dinamik ekspor t<;h hitam I'TI'N VIII adalah harga ekspor, harga domestik, nilai tukar rupiah, volume ekspor bulan sebelumnya, harga ekspor bulan sebelumnya, harga domestik bulan sebelumnya dan nilai tukar rupiah bulan sebelumnya. Selama empat tahun terakhir produksi teh hitam PT. Perkebunan Nusantara VIII menunjukan trend yang menurun setiap bulannya dengan jumlah yang bertluktuatif. Penurunan rata-rata produksi selama tiga tahun terakhir mencapai 12,5 persen perbulan. Penurunan produksi teh hitam PTPN VIII disebabkan oleh banyaknya tanaman yang sudah tua dan adanya tuntutan peningkatan kualitas petik pucuk teh. Negara tuj uan utama ekspor teh hitam PTPN VIII adalah Rusia, Inggris, Pakistan, Belanda, dan India. Pennintaan dari Rusia dan Pakistan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Saat ini terdapat beberapa agen/distributor yang menjadi pelanggan utama yaitu Lipton, Van Rees, Padakersa, Suruchi, Indoham yang menyerap sebagian besar produksi PTPN VIII yang ditujukan untuk ekspor. Volume ekspor teh hitam hasil produksi PTPN VIII ke berbagai negara tersebut diatas menunjukan trend yang menurun mulai dari tahun 1999 hingga 2002. Selama empat tahun penurunan rata-rata ekspor selama empat tahun mencapai 12,75 persen perbu1an. . Harga ekspor teh hitam secara umum menunj ukan trend yang meningkat mulai dari tahun 1999 hingga tahun 200 1, kemudian paaa pertengahan tahun 200 I menurun. Hal ini diduga disebabkan oleh semakin menguatnya ni lai tukar rupiah terhadap dollar Amerika seiring dengan semakin membaiknya kondisi ekonomi Indonesia. Nilai rata-rata harga ekspor negatif menunjukan bahwa harga ekspor tahun 1999-2002 1ebih kecil dari harga ekspor tahun pembanding yaitu tahun 1998. Namun jika dibandingkan dengan harga ekspor tahun 1999 harga ekspor mengalami peningkatan sebesar 8 persen perbulan. Seiring dengan harga ekspor, harga domestik teh hitam PTPN VIII mengalami peningkatan juga, bahkan peningkatannya lebih tinggi dari pada harga ekpor. Pada awal peri ode harga teh hitam dipasar domestik diperjualbelikan pada rentang harga Rp 3.800/Kg, pada akhir peri ode harganya telah mencapai Rp 7.000/Kg. Hal ini berarti harga dipasar domestik mengalami peningkatan hampir mencapai 200 persen selama peri ode 1999-2002. Hasil dugaan ECM dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap volume ekspor teh hit~m PTPN VIII ke pasar ekspor adalah harga ekspor, harga ekspor bulan sebelumnya dan volume ekspor bulan sebelumnya. Perhitungan elastisitas menunjukanbahwa dalam jangka pendek volume ekspor teh hitam PTPN VllI tidak responsif terhadap perubahan semua variabel yang diuji. Sedangkan dalam jangka panjang volume ekspor teh hitam PTPN VIII responsif terhadap harga '~kspor dan harga ekspor bulan sebelumnya scrta volume ckspor bulan scbcIUl~lI1ya. Hal ini discbabkan karcna peningkatan harga ekspor, harga ekspor bulan sebelumnya serta volume ekspor bulan sebelumnya tidak direspon secara langsung dengan peningkatan volume ekspor teh hitam PTPN VIII, namun peningkatan tersebllt akan direspon dalal11 jangka panjang. Perusahaan perlll meningkatkan produksi teh hitam untuk l11eningkatkan pendapatan perusahaan dari komoditi teh hitam. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan peremajaan tanaman yang berkelanj utan dan memaksimalkan lahan yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan produksi teh hitam. Perusahaan perlu meningkatkan volume ekspor keberbagai negara untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Peningkatan volume ekspor dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas mutu teh hitam, membina pasar ekspor yang baru dan melakukan promosi keberbagai negara serta melakukan penjualan langsung ke negara tujuan ekspor. Harga ekspor dan harga ekspor bulan sebelumnya berpengaruh nyata terhadap volume ekspor teh hitam PTPN VIII ke pasar ekspor. Oleh karena itu upaya promosi yang disertai peningkatan kualitas bahan baku teh hitam dan produk-produk olahanya sehingga akan meningkatkan daya saing dan harga teh hitam PTPN VIII di pasar ekspor yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan.