Analisis Struktur Pasar Dan Efisiensi Perbankan Indonesia Dalam Periode Konsolidasi
View/ Open
Date
2012Author
Sutardjo
Daryanto, Arief
Arifin, Bustanul
Priyarsono, D.S
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengetahuan tentang struktur pasar dan efisiensi merupakan hal yang
penting bagi para pelaku ekonomi dan diperlukan dalam perencanaan serta
pengambilan keputusan bisnis baik oleh perusahaan secara individual maupun
oleh pembuat kebijakan ekonomi di tingkat makro. Bagi perbankan sebagai
salah satu sektor strategis pada perekonomian Indonesia informasi tentang
struktur pasar dan efisiensi sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena peran
penting perbankan dalam perekonomian yang melakukan kegiatan intermediasi,
khususnya dalam memproses input untuk menghasilkan dan mengalokasikan
berbagai output perbankan dalam bentuk sumber daya keuangan yang diperlukan
oleh masyarakat. Semakin pentingnya peran perbankan dapat dilihat melalui
perkembangan signifikan yang terjadi dalam periode pasca krisis ekonomi tahun
1997/1998, yaitu periode tahun 1999 sampai dengan 2009, terutama dari sisi
bisnis perbankan yang tumbuh pesat, fluktuasi suku bunga, dan proses
konsolidasi perbankan. Secara lebih spesifik perkembangan sektor perbankan
dapat dilihat dari berubahnya berbagai indikator keuangan sektor perbankan,
yaitu seperti angka pertumbuhan aktiva, volume penyaluran pinjaman, volume
penghimpunan dana masyarakat (DPK), fluktuasi net interest margin (NIM), dan
jumlah jaringan kerja perbankan. Selain daripada itu adanya berbagai kebijakan
yang diimplementasikan di bidang perbankan seperti restrukturisasi,
rekapitalisasi dan konsolidasi melalui kebijakan Arsitektur Perbankan Indonesia
(API) juga menunjukkan kepentingan Pemerintah untuk mengelola sebaikbaiknya
sektor perbankan nasional. Berbagai perkembangan dan perubahan
penting tersebut membawa perubahan perilaku input dan output perbankan,
namun belum diketahui pengaruhnya terhadap struktur pasar, tingkat efisiensi
dan hubungan diantara keduanya. Berdasarkan gambaran tersebut di atas maka
pertanyaan penelitian yang muncul dan memerlukan jawaban adalah tidak
diketahuinya secara pasti struktur pasar perbankan, adanya ketidak jelasan
tingkat efisensi biaya dan skala ekonomis perbankan, dan tidak diketahuinya
secara pasti hubungan antara struktur pasar dan efisiensi perbankan dalam
periode konsolidasi. Mengingat kedudukan perbankan yang strategis bagi
perekonomian Indonesia, maka penelitian empiris berdasarkan data-data yang
ada dengan menggunakan teori ekonomi industri diperlukan untuk mencari
jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut. Tujuan penelitian ini terutama untuk
menganalisis struktur pasar perbankan dan variabel-variabel yang
mempengaruhinya, menganalisis efisiensi biaya dan economies of scale
perbankan Indonesia, dan menganalisis kejelasan hubungan antara struktur pasar
dan efisiensi perbankan Indonesia.
Di Indonesia, studi tentang struktur pasar, efisiensi dan hubungan antara
struktur pasar dan efisiensi yang dilakukan dalam bentuk satu penelitian yang
utuh sejauh yang penulis ketahui belum pernah dilaporkan. Pemanfaatan hasilhasil
penelitian ini bagi pihak-pihak yang berkepentingan akan merupakan salah satu alternatif sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan di bidang
perbankan. Tantangannya terletak pada kemampuan analisis guna menghasilkan
kesimpulan dan rekomendasi managerial dari hasil-hasil penelitian.
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan penelitian yaitu
meliputi tahap 1 estimasi dan analisis struktur pasar perbankan dalam periode
tahun 1999-2009, tahap 2 penghitungan dan analisis efisiensi, dan tahap terakhir
adalah analisis hubungan struktur pasar dan efisiensi berdasarkan hasil-hasil
penelitian pada tahap sebelumnya. Pada masing-masing tahapan dilakukan
pemilihan pendekatan penelitian yaitu pendekatan intermediasi, pemilihan dan
penetapan variabel penelitian, pengestimasian, pengujian hipotesis dan analisis
hasil-hasil penelitian, pengambilan kesimpulan dan rekomendasi kebijakan.
Penelitian disertasi ini menggunakan data sekunder, berupa data panel dari
seluruh Bank Umum di Indonesia selama periode tahun 1999- Juni 2009 (11
tahun atau 21 semester). Sampel di dalam penelitian ini adalah 114 (seratus
empat belas bank) Bank Umum yang ada di Indonesia, dan terbagi ke dalam
beberapa kelompok bank sesuai kepemilikannya yaitu Bank Umum Milik
Negara (BUMN= 4 bank), Bank Pemerintah Daerah (BPD = 26 bank), Bank
Umum Swasta Nasional (BUSN = 59 bank), Bank Campuran (BC =(16), dan
Bank Asing (BA= 9 bank).
Pengukuran konsentrasi pasar dengan menggunakan indeks CR4 dan
HHI menunjukkan hasil bahwa penguasaan pasar kelompok bank-bank besar
menurun dalam sepuluh tahun terakhir. Penurunan konsentrasi dari empat
bank besar mengindikasikan terjadinya pemerataan penguasaan pasar dimana
kelompok bank yang lebih kecil ukurannya mengalami penguatan penguasaan
pasar.
Hasil analisis struktur pasar secara industri menunjukkan bahwa
sepanjang periode penelitian perbankan Indonesia memiliki ciri pasar persaingan
monopolistik dan masih bertumpu pada basis persaingan bunga (interest based
competition). Kondisi ini bahkan tidak berubah baik sebelum maupun pada
masa konsolidasi perbankan. Dengan perkataan lain, secara industri perbankan
Indonesia tidak mengalami evolusi dalam orientasi bisnisnya yang tetap
mengandalkan persaingan berbasis suku bunga. Selanjutnya sektor perbankan
mengalami berbagai tekanan sepanjang periode tahun 1999-2009, dan yang
mencolok adalah dampak dari structural break berupa kebijakan konsolidasi
yang mulai diterapkan pada tahun 2004. Dampak dari structural break berupa
kebijakan konsolidasi yang mendorong pendapatan bank semakin tidak responsif
terhadap perubahan harga input faktor produksi. Selanjutnya, hasil analisis
parsial struktur pasar menunjukkan bahwa kelompok Bank Campuran dan Bank
Asing sekalipun memiliki kesamaan ciri-ciri struktur pasar persaingan seperti
kelompok bank lainnya, namun memiliki perbedaan dalam hal basis persaingan
yang digunakannya yaitu mengandalkan persaingan berbasis Non-Bunga (noninterest
based competition).
Hasil penelitian efisiensi menunjukkan bahwa efisiensi rata-rata
perbankan adalah sebesar 0,533. Kelompok Bank Campuran dan Kelompok
Bank Asing terlihat menonjol dengan memiliki efisiensi yang rata-ratanya lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok bank lainnya. Efisiensi perbankan
memiliki perbedaan yang nyata diantara kelompok bank yang berbeda
kepemilikannya. Hasil analisis parsial menunjukkan bahwa efisiensi bank-bank peserta rekapitalisasi adalah rata-rata sebesar 0,50174, yaitu efisiensi rata-rata
dari bank peserta rekapitalisasi yang berjumlah 20 buah bank. Selanjutnya,
berdasarkan hasil analisis penghematan karena skala perbankan Indonesia berada
dalam kondisi penghematan karena skala yang meniningkat (increasing), baik
perbankan secara keseluruhan maupun per kelompok dan per ukuran bank.
Kondisi ini mengisyaratkan bahwa perbankan Indonesia masih memiliki peluang
untuk memperbaiki efisiensinya guna menghasilkan output yang dibutuhkan
masyarakat. Khususnya bagi kelompok bank peserta rekapitalisasi, penelitian
ini menunjukkan bahwa kelompok bank ini juga menunjukkan penghematan
karena skala yang meningkat (increasing).
Analisis hubungan struktur pasar dan efisiensi memberikan kesimpulan
bahwa efisiensi perbankan dipengaruhi secara signifikan oleh variabel stuktur
pasar yang terdiri variabel kepemilikan bank, ukuran bank, pangsa pasar, dan
variabel kedalaman pasar (market deepening). Analisis secara mendalam
menghasilkan kesimpulan bahwa secara individual variabel kepemilikan Bank
Campuran, ukuran bank dan pangsa pasar secara signifikan memberikan
pengaruh positip terhadap tingkat efisiensi perbankan. Hasil-hasil penelitian
tersebut di atas penting untuk dicermati guna meningkatkan upaya strategis
penguatan struktur perbankan Indonesia.
Collections
- DT - Business [370]
