Peran Penyuluh Pertanian terhadap Kegiatan Penyuluhan MOL (Mikroorganisme Lokal) Bonggol Pisang di KWT (Kelompok Wanita Tani) Pokcoy Utami Kabupaten Banyumas
Date
2024Author
BULAN, BENING SETARA
Wiraguna, Edi
Dharmawan, Leonard
Metadata
Show full item recordAbstract
BENING SETARA BULAN. Peran Penyuluh Pertanian terhadap Kegiatan Penyuluhan MOL (Mikrooganisme Lokal) Bonggol Pisang di KWT (Kelompok Wanita Tani) Pokcoy Utami Kabupaten Banyumas. Dibimbing oleh EDI WIRAGUNA dan LEONARD DHARMAWAN.
Sektor pertanian memegang peran yang penting dan seharusnya menjadi penggerak dalam kegiatan perekonomian. Hal tersebut menjadikan petani sebagai subjek utama yang menentukan kinerja produktivitas usahatani yang dikelola. Banyaknya sub sektor pertanian yang ada di Indonesia, maka dibutuhkannya kegiatan penyuluhan pertanian yang mampu mencukupi kebutuhan petani dalam hal kegiatan pertanian. Kegiatan penyuluhan dalam pembangunan dan pengembangan usaha pertanian berfungsi sebagai penghubung antara praktik yang dijalankan petani dengan pengetahuan serta teknologi petani yang terus berkembang. Proses
penyuluhan akan membuat petani menerima sesuatu yang baru yaitu adopsi. Respon petani terhadap penyuluh perlu disesuaikan guna mengetahui penyuluh seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat. Proyek akhir menggunakan data kualitatif yang diperkuat dengan data kuantitatif atau mix method dan pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian adalah terdapat peran dari penyuluh pertanian lapang pada kegiatan penyuluhan MOL Bonggol pisang. Peran penyuluh sebagai edukator diketahui dengan adanya peningkatan pengetahuan petani sebesar 50% dari sebelum dan sesudah dilakukannya kegiatan penyuluhan terkait MOL bonggol pisang. Peran penyuluh pertanian lapang sebagai motivator diketahui karena adanya antusiasme dari anggota Kelompok Wanita Tani Pokcoy Utami pada kegiatan penyuluhan. Peran penyuluh sebagai fasilitator diketahui bahwa penyuluh memfasilitasi kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada petani. Peran penyuluh sebagai inovator dapat diketahui bahwa penyuluh
memberikan inovasi yang baru kepada petani berupa penyuluhan tentang MOL bonggol pisang. BENING SETARA BULAN. The Role of Agricultural Extension Officers in the Extension activities of MOL (Local Microorganism) Banana Bonggol in KWT (Farmer Women Group) Pokcoy Utami Banyumas Regency. Supervised by EDI WIRAGUNA and LEONARD DHARMAWAN.
The agricultural sector plays an important role and should be the driving force in economic activity. This makes farmers the main subject that determines the performance of farm productivity that is managed. The number of agricultural sub-sectors in Indonesia requires agricultural extension activities that are able to meet the needs of farmers in terms of agricultural activities. Extension activities in the development and development of agricultural businesses serve as a link between the practices carried out by farmers and the knowledge and technology of farmers that continue to grow. The extension process will make farmers accept something new, namely adoption. Farmers' responses to extension workers need to be adjusted to find out what kind of extension workers are desired by the community. The final project uses qualitative data reinforced with quantitative data or mix method and the approach taken is descriptive approach. The result of the research is that there is a role of field agricultural extension workers in the extension activities of MOL Bonggol pisang. The role of extension workers as educators is known by the increase in farmers' knowledge by 50% from before and after the extension activities related to banana pomace MOL. The role of field agricultural extension workers as motivators is known because of the enthusiasm of members of the Pokcoy Utami Women Farmers Group in extension activities. The role of extension workers as facilitators is known that extension workers facilitate extension activities provided to farmers. The role of extension workers as innovators can be seen that extension workers provide new innovations to farmers in the form of counseling about MOL banana roots.