Efektivitas Pupuk KCl dan Organik terhadap Hara Kalium dan Produktivitas Bawang Merah pada Inceptisol di Brebes, Jawa Tengah
Abstract
Pengelolaan pertanian di Kabupaten Brebes umumnya dilakukan secara intensif oleh petani yaitu salah satunya pemberian pupuk sintetik anorganik termasuk pupuk Kalium (K). Pemupukan K dengan dosis dan intensitas tinggi dapat menyebabkan terjadinya akumulasi hara yang terikat diantara kisi-kisi mineral klei sehingga tidak mudah tersedia bagi tanaman. Hal tersebut terjadi apabila pemupukan K tersebut dilakukan pada tanah dengan mineral klei tipe 2:1. Inceptisol merupakan ordo tanah dominan di Kabupaten Brebes dimana Inceptisol di Kabupaten Brebes terdapat mineral klei tipe 2:1. Oleh karena itu penambahan pupuk organik perlu dilakukan untuk mendukung ketersediaan hara K tanah. Tujuan penelitian ini yaitu menguji efektivitas pupuk K dan pupuk organik berupa pupuk kandang sapi terhadap hara K, pertumbuhan, dan produksi bawang merah pada Inceptisol di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dengan percobaan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan 2 faktor sebanyak 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah pemupukan K menggunakan pupuk KCl dengan dosis berdasarkan erapan K yang terdiri dari 3 taraf yaitu 0 kg/ha (K0), 90 kg/ha (K1),dan 527 kg/ha (K2) dan faktor kedua adalah 3 taraf pupuk organik (P) (0, 20, dan 30 ton/ha), sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk K, pupuk organik (P), serta interaksinya (K x P) berpengaruh sangat nyata meningkatkan kadar kalium dapat dipertukarkan (K-dd) tanah dan kadar hara N dan K tanaman. Namun, perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap serapan hara dan produktivitas bawang merah di lokasi penelitian. Secara umum pemupukan K dan organik meningkatkan seluruh parameter yang dianalisis pada tiap perlakuan.