Analisis RSA dengan Penambahan Chinese Remainder Theorem untuk Mempercepat Proses Dekripsi.
Abstract
RSA merupakan algoritma kunci publik yang keamanannya bertumpu pada kesulitan untuk memfaktorkan modulus n yang sangat besar, tetapi kelebihan ini mengakibatkan lambatnya waktu untuk menyelesaikan proses. Penambahan CRT pada RSA diperlukan untuk mengefisienkan kinerja RSA. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinerja RSA dari segi kecepatan dan keamanannya, serta menganalisis algoritmanya. Analisis kecepatan dilakukan dengan mengukur waktu kecepatan rata-rata enkripsi dan dekripsi RSA dan RSA-CRT. Analisis keamanan dilakukan melalui studi literatur. Dari hasil analisis algoritma, dapat ditarik kesimpulan bahwa RSA dan RSA-CRT memiliki kompleksitas yang sama untuk algoritma pembangkitan kunci dan proses enkripsi, yaitu O((lg n)3). Tetapi pada pembangkitan kunci RSA-CRT, ada bagian yang kompleksitasnya O((lg (n/2))2). Algoritma dekripsi RSA memiliki kompleksitas O((lg n)3), sedangkan RSA-CRT memiliki kompleksitas O((lg (n/2))3). Hasil ini dikuatkan oleh hasil implementasi yang memperoleh waktu dekripsi RSA-CRT yang lebih cepat dibandingkan waktu dekripsi RSA. Waktu rata-rata running time proses dekripsi RSA adalah 4211.79 ms, sedangkan pada RSA-CRT diperoleh running time rata-rata proses dekripsi 1372.44 ms. Kata kunci : RSA, RSA-CRT, Chinese Remainder Theorem.
Collections
- UT - Computer Science [2322]