Kontribusi Rutan Rakyat dalam Penyediaan Bahan Baku Industri Pengolahan Kayu Rakyat ( Studi Kasus di Kecamatan Ciawi, Caringin dan Cijeruk Kabupaten Bogor)
Abstract
Pembangunan Hutan Rakyat mempakan salah S3tu upaya yang sedang digalakkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar hutan dan meningkatkan suplai bahan baku bagi keperluan industri dan masyarakat. Kebutuhan terhadap kayu sebagai bahan baku industri semakin meningkat. PadahaI di lain pihak kebutuhan ballan baku industri berupa kayu yang ditandai dengan kapasitas terpasang industri cukup tinggi. Oleh karena itll, hutan rakyat sebagai alternatif diharapkan dapat memproduksi keblltuhan kayu guna menutupi kekurangan yang tidak dapat dipenuhi oleh hutan negara dan hutan alamo Diharapkan kontribusi hutan rakyat terhadap persediaan bahan baku industri kayu rakyat CUkliP tinggi. Keberadaan pengelolaan hutan rakyat behull menjadi sumber utama pendapatan bagi masyarakat sekitarnya. Pengusahaannya tidak terlalu menonjoi tetapi perputarannya demikian dinamis yang ditandai dengan gencarnya penanaman jenis kayu rakyat. Kontribusi hutan rakyat terhadap industri kecil pengelolaan hutan rakyat sangat diharapkan karena sebagian besar kayu rakyat digunakan masyarakat untuk kebutuhan bahan bangunan, bahan baku industri dan sumber energi. Industri peilgolahan kayu rakyat 111e111egang peranan yang sangat penting dala111 hal pemasaran kayu rakyat. Tingginya tingkat pertu111buhan industri hams diikuti dengan tingginya tingkat pe111bangunan hutan rakyat. Hal ini disebabkan sebagian besar industri kecil pengolahan kayu menggunakan kayu rakyat sebagai bahan baku industrinya. Kesinambungan suplai bahan baku yang berasal dari hutan rakyat juga sangat diharapkan, dimana proses produksi pada industri pengolahan kayu rakyat akan terhambat apabila suplai bahan baku tidak kontinyu. Pemilihan lokasi peneiitian ditentukan secara purposive sampling berdasarkan potensi dan jenis hutan rakyat yang sesuai dengan tujuan penelitian serta keberadaan industri pengolahan kayu rakyat disekitamya. Survei pendahuluan dilakukan sebelum penelitian untuk mengetahui desa yang akan dijadikan contoh serta jumiah petani dan industri yang ada. Untuk mengetahui potensi hutan rakyat dilakukan pengukuran terhadap pohon untuk masing-masing petani dengan membuat sebuah petak llkur dan mencatat tinggi bebas cabang dan diameter pohon. Sementara dari industri dapat dilihat kapasitas terpasang selunlh illdustri dan kebutuhan riiI selumh industri setiap bulannya. Data tersebut akan dibandingkan dengan potensi hutan rakyat yang diukur sehingga kita dapat mengetahui besamya kontribusi hutan rakyat terhadap industri serta kesinambungan suplai bahan baku terhadap industri. Luas hutan rakyat yang diperoleh adalah sebesar 179,96 ha. Potensi Imtan rakyat dan keenam desa con toil adalah volume sebesar 2.323.55 1113 atan 16.645 btg. Penghitungan potensi hutan rakyat berdasarkan kelas diameter yang ada mempakan perhitnngan pada saat ini (standing stock). Volume untuk kelas diameter 6-10 em adalah sebesar 139 m3, kelas diameter 16-20 em adalah sebesar 1.040,951113 dan lllltuk kel8s diameter> 20 em sebesar 1.143,61 1113. f:ebutuhan total bahan baku industri pengolahan kayu rakyat adalah sebesar 491 m31b1n. Dari total kebutuhan bahan baku tersebut kontribusi hutan rakyat yang berasal dari keenam deSa contah hanya sebesar 5 m3/bln atau sebesar 1~02 % dari total kebutuhan bahan baku, sedallgkall sisanya berasal dad dalam kabupaten Bogor sebesar 30,54 % dan dari luar Kabupaten Bogor sebesar 68,43 %. Minimnya pasokan bahan baku oleh hutan rakyat sekitar disebabkan rendahnya potensi hUlan rakyat nntuk kelas dinmeter > 20 em dan tingginya harga beli untuk kayu yang berdiameter > 20 em. Bila diasul11sikan selumh bahan baku industri pengolahan kayu rakyat berasal dari hutan rakyat sekitarnya maka potensi yang dapat diproduksi pada saat ini adalah potensi untuk kelas diameter> 20 em sebesar 1.143,61 m3. Jika dibandingkan dengan total kebutuhan industri sebesar 491 m31bln maka potensi tersebut hanY8 akan dapat mensuplai bahan baku selama 2 bulan kedepan saja. Sedangkan untuk potensi tanaman yang berkelas diameter 16-20 em, berdasarkan riap tallaman sengon, baru akan dapat diproduksi 2 tahull mendatang dan untuk kelas diameter 6-10 em pada 6 tahun mendatang. Terlihat bahwa suplai bahan baku yang berasal dari hlllan rakyat di sekitar industri terhadap industri pengolahan kayu rakyat tidak kontinyu
Collections
- UT - Forest Management [2811]