Preferensi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Caisim Hidroponik pada PT Semai Agro Teknologi
Abstract
PT Semai Agro Teknologi, perusahaan yang fokus pada produksi sayuran hidroponik, belum mampu mengidentifikasi preferensi konsumen secara mendalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik konsumen untuk meningkatkan penjualan. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah responden 35 orang lalu menggunakan analisis multiatribut fishbein untuk mengetahui nilai sikap terhadap atribut caisim dan analisis R/C Ratio untuk perbandingan antara total penerimaan dengan biaya sesudah pengembangan. Hasil yang didapatkan bahwa konsumen utama caisim hidroponik PT Semai Agro Teknologi berusia 25-35 tahun sebanyak 54,3%, terutama wiraswasta sebanyak 45,7%. dengan penghasilan di atas Rp1.500.000 atau sebanyak 68,8%. Kepuasan konsumen terhadap caisim hidroponik PT Semai Agro Teknologi secara keseluruhan baik, namun perlu adanya perbaikan pada aspek kemasan karena mempunyai nilai sikap yang buruk yaitu 0,47 dengan selisih sikap sebesar 2,27 dengan peningkatan RC/ ratio dari 1,2 menjadi 1,5 yang dimana perusahaan setelah adanya pengembangan mengalami peningkatan keuntungan. PT Semai Agro Teknologi, a company that focuses on hydroponic vegetable production, has not been able to identify consumer preferences in depth. The purpose of this study was to analyze consumer characteristics to increase sales. The sampling method was carried out by purposive sampling with 35 respondents and then using fishbein multi-attribute analysis to determine the attitude value towards caisim attributes and R/C Ratio analysis to compare total revenue with costs after development. The results obtained were that the main consumers of hydroponic caisim at PT Semai Agro Teknologi were aged 25-35 years as much as 54.3%, especially self-employed as much as 45.7%. with income above Rp1,500,000 or as much as 68.8%. Consumer satisfaction with hydroponic caisim at PT Semai Agro Teknologi was good overall, but there needs to be improvement in the packaging aspect because it has a bad attitude value of 0.47 with an attitude difference of 2.27 with an increase in RC/ratio from 1.2 to 1.5 where the company after the development experienced an increase in profits.