Upaya Mendorong Aksi Kolektif Komunitas Pembudidaya Padi Sawah sebagai Strategi Adaptasi Perubahan Iklim (Kasus Desa Pangelak, Kalimantan Selatan)
Date
2024Author
CAHYANI, GESA NUR
Pratama, Agief Julio
Situmeang, Widya Hasian
Metadata
Show full item recordAbstract
Padi merupakan komoditas tanaman pangan strategis yang rentan terhadap
perubahan pola curah hujan akibat perubahan iklim. Peran aktif komunitas
pembudidaya padi sawah melalui aksi kolektif dapat menjadi refleksi strategi
adaptasi komunitas menghadapi perubahan iklim. Tujuan penelitian yang
dilakukan yaitu mengidentifikasi karakteristik komunitas pembudidaya padi
sawah dan menguraikan upaya untuk mendorong aksi kolektif komunitas melalui
jaringan komunikasi yang terbentuk antara anggota dan luar anggota komunitas.
Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan metode kualitatif yang didukung
oleh data kuantitatif di Desa Pangelak, Kalimantan Selatan. Data yang didapatkan
dianalisis secara kualitatif dan statistik deskriptif. Hasil dari penelitian
menunjukan bahwa kegiatan pendampingan dan transfer teknologi padi sawah di
Desa Pangelak, yang difasilitasi oleh tim pendamping sebagai katalisator untuk
menggugah keterampilan dan pengetahuan komunitas dalam menciptakan strategi
adaptasi belum mencapai sebuah aksi kolektif. Anggota komunitas hanya
berpartisipasi dalam bentuk kontribusi sumber tenaga kerja, barang material, dan
informasi berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pendampingan dan transfer
teknologi. Rice is a strategic food crop commodity that is vulnerable to changes in
rainfall patterns due to climate change. The active role of the community of paddy
rice farmers through collective action can be a reflection of the community's
adaptation strategy to climate change. The objectives of the research were to
identify the characteristics of the community of paddy rice farmers and to describe
efforts to encourage community collective action through communication
networks formed between members and outside community members. The
research was conducted using a qualitative method approach supported by
quantitative data in Pangelak Village, South Kalimantan. The data obtained were
analyzed qualitatively and descriptive statistics. The results of the study showed
that the mentoring and transfer of paddy rice technology in Pangelak Village,
which was facilitated by the mentoring team as a catalyst to arouse the skills and
knowledge of the community in creating adaptation strategies, had not yet
achieved collective action. Community members only participate in the form of
contributing labor resources, material goods, and information related to the
implementation of mentoring and technology transfer activities.