Pengaruh Program Dana Bantuan Khusus Pendidikan Luar Sekolah Terhadap Performa Lembaga Kepemudaan (Studi Kasus Lembaga Kepemudaan Alkadom Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)
Abstract
Pengembangan dunia usaha nasional untuk mengatasi krisis moneter yang berlangsung sejak tahun 1997 diarahkan oleh pemerintah terutama agar mampu berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas kesempatan kerja, memperluas pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Departemen Pendidikan Nasional sebagai salah satu departemen pemerintah turut mencoba berperan aktif diantaranya dengan mengeluarltan Program Dana Bantuan Khusus (DBK) pendidikan luar sekolah ke berbagai Lembaga Kepemudaan diseluruh Indonesia. Program DBK ini sebenarnya merupakan salah satu jenis kompensasi dari kenaikan harga berbagai komoditi akibat dicabutnya subsidi BBM yang ditujukan kepada masyarakat miskin sebagai konsekwensi kenaikan harga tersebut. Program DBK Pendidikan Luar Sekolah pada dasarnya adalah salah satu program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan bagi masyarakat kecil di pedesaan dengan cara pemberian permodalan untuk pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan. Program ini diadakan untuk merubah kondisi Lembaga Kepemudaan, khususnya para Anggota Lembaga Kepemudaan dari keadaan tidak mampu menjadi mampu, melalui suatu sistem pendidikan dan pelatihan agar dapat mengembangkan usaha mereka. Selanjutnya diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat kecil di pedesaan. Setelah melalui seleksi administratif dan teknis, Alkadom terpilih sebagai satu-satunya Lembaga Kepemudaan di Jawa Barat yang berlatar belakang pertanian. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota Lembaga Kepemudaan Tani- Ternak Alkadom di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi dengan sampel yang digunakan adalah anggota Alkadom melalui metode sensus. Penelitian ini didesain sebagai penelitian studi kasus yang bersifat deskriptif analitik. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2004. Data primer dan data sekunder yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diolah dalam bentuk persentase tabulesi silang zerte dianalisa seczra deskriptif. Data kualitatif pada efektivitas Program Dana Bantuan Khusus dan persepsi peternak pengguna diinterpretasikan dengan perhitungan kuantitatif berupa bentuk skor penilaian keefektifan dan diuraikan secara deskriptif, sedangkan data yang bersifat kualitatif diinterpretasikan secara deskriptif kualitatif sesuai dengan tujuan penelitian dan fakta yang ada di lapangan.
Collections
- UT - Agribusiness [4256]