Prioritas Lokasi Hutan Kota untuk Konservasi Air di Kota Bogor
Date
2024Author
Ramadhan, Sulthan Shidqi
Hermawan, Rachmad
Rusdiana, Omo
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Bogor terus mengalami perkembangan jumlah penduduk yang
berimplikasi terhadap pesatnya pembangunan. Hal tersebut menyebabkan tekanan
terhadap lingkungan yaitu perubahan tutupan lahan, sehingga kawasan resapan air
terus berkurang. Penelitian ini bertujuan menentukan Prioritas lokasi hutan kota
untuk konservasi air berdasarkan faktor jasa ekosistem pengaturan air, rencana tata
ruang wilayah, tutupan lahan, dan kerapatan vegetasi. Pembobotan faktor dilakukan
menggunakan Analytical Hierarchy Process. Prioritas lokasi hutan kota
dikategorikan menjadi tiga kelas Prioritas yaitu Prioritas 1 dengan luas 591 ha
(5,3%), Prioritas 2 dengan luas total 3.026 ha (27,2%), dan Prioritas 3 dengan luas
7499 ha (67,5%). Prioritas 1 berada pada pola ruang kawasan lindung dengan
dominasi berupa kawasan tempat pemakaman umum. Prioritas 2 berada pada pola
ruang kawasan budidaya dengan dominasi berupa kawasan perumahan kepadatan
sedang. The city of Bogor has experienced continuous population growth, leading to
rapid urbanization. This development has exerted immense pressure on the
environment, resulting in significant land-use changes and a subsequent decline in
water catchment areas. This study aims to prioritize locations for urban forest
establishment to enhance water conservation, considering factors such as water
regulation ecosystem services, spatial planning, land cover, and vegetation density.
The Analytical Hierarchy Process was employed to weight these factors. The
prioritized locations for urban forests were categorized into three classes: Priority
1 (591 ha, 5.3%), Priority 2 (3,026 ha, 27.2%), and Priority 3 (7,499 ha, 67.5%).
Priority 1 areas predominantly fall within protected zones, often dominated by
public cemeteries. Priority 2 areas are primarily located in cultivated zones, with a
significant proportion being medium-density residential areas.