Efisiensi Pemasaran Lengkuas di Desa Gandoang Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor
Date
2024Author
Pohan, Rauddah Salsabila
Yanuar, Rahmat
Baga, Lukman Mohammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Kecamatan Cileungsi adalah sentra penghasil lengkuas di Kabupaten Bogor dan Desa Gandoang merupakan desa di Kecamatan Cileungsi yang memiliki potensi tinggi dalam pertanian lengkuasnya. Namun, dalam pemasarannya terlihat ada permasalahan, yaitu terbatasnya pengetahuan petani tentang saluran pemasaran dan tingginya selisih harga jual di tingkat Petani dengan harga yang dibayarkan di tingkat Konsumen Akhir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pemasaran lengkuas dan efisiensi operasionalnya. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Responden terdiri dari 33 orang petani lengkuas berdasarkan teknik sampling jenuh dan delapan orang lembaga pemasaran lanjutan berdasarkan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat lembaga pemasaran, yaitu Petani, Tengkulak, Pengepul, Pedagang Besar, dan Pedagang Pengecer. Saluran pemasaran yang terbentuk sebanyak dua saluran pemasaran dan sudah melaksanakan fungsi pemasaran, yaitu fungsi pertukaran, fisik, dan fasilitas. Analisis efisiensi pemasaran menggunakan metode indeks komposit menunjukkan bahwa Saluran Pemasaran II merupakan saluran yang paling efisien dengan margin pemasaran sebesar Rp13.333, farmer’s share sebesar 33,33%, dan rasio keuntungan terhadap biaya sebesar 2,02. Cileungsi District is a galangal-producing center in Bogor Regency and Gandoang Village is a village in Cileungsi District which has high potential for galangal farming. However, in its marketing there are problems, namely the limited knowledge of farmers about marketing channels and the high difference between the selling price at the Farmer level and the price paid at the Final Consumer level. This research aims to analyze the galangal marketing system and its operational efficiency. The analytical methods used include qualitative descriptive analysis and quantitative analysis. Respondents consisted of 33 galangal farmers based on census sampling and eight marketing institutions based on snowball sampling. The results showed that there are four marketing institutions: farmers, middlemen, collectors, wholesalers, and retailers. Two marketing channels have been formed and have implemented marketing functions, namely exchange, physical, and facility functions. Marketing efficiency analysis using the composite index method shows that Marketing Channel II is the most efficient channel with a marketing margin of IDR13.333, a farmer's share of 33,33%, and a profit-to-cost ratio of 2,02.
Collections
- UT - Agribusiness [4624]