Keragaan Usaha Perikanan Tangkap Ikan Bilih di Danau Singkarak Desa Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat
Abstract
Pemanfaatan perairan umum di Sumatera Sarat sebagai perikanan umumnya dilakukan dengan usaha penangkapan. Di Danau Singkarak hidup salah satu spesies ikan yang tergolong langka, yaitu Ikan Silih (Mytaco/eucus padangensis). Ikan Silih merupakan salah satu jenis ikan yang sangat memberikan keuntungan yang besar bagi para nelayan dan ikan tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta daerah sebarannya yang terbatas di wilayah tropis tepatnya di Danau Singkarak, Sumatera Sarat. Pada umumnya nelayan melakukan aktifitas penangkapan Ikan SHih masih bersifat tradisional dengan menggunakan beberapa alat tangkap yaitu dengan jaring langli (gillnet), dengan jala, dengan alahan yaitu dengan "menghempang" sungai (bubu) dan dengan bahan peledak dan arus listrik. Jenis alat tangkap bahan peledak dan arus listrik tidak diobservasi dalam penelitian ini karena sulit dideteksi keberadaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan usaha penangkapan Ikan Silih, menganalisis pendapatan yang dapat diperoleh nelayan dari usaha penangkapan Ikan Silih dan mengetahui jenis alat tangkap yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari kegiatan usaha penangkapan Ikan SHih. Serdasarkan hasil perhitungan analisis usaha penangkapan Ikan SHih menunjukkan bahwa dari ketiga alat tangkap tersebut menguntungkan. Keuntungan rata-rata yang dialami adalah sebesar Rp 1.001.833,33 pada nelayan pengguna alat tangkap alahan, Rp 883.375,00 pada nelayan pengguna alat tangkap jala dan Rp 122.652,78 pada nelayan pengguna alat tangkap jaring. Dan hasil analisis pengujian bed a rata-rata'pendapatan peralat tangkap terlihat adanya perbedaan yang nyata antara pendapatan jaring lang Ii dan jala; jaring langli dan ala han serta jala dan alahan pad a selang kepercayaan 95 %.