ESTIMASI AREA BERPOTENSI TERGENANG AKIBAT KENAIKAN MUKA LAUT MENGGUNAKAN DATA UNMANNED AERIAL VEHICLES (UAV) PADA KAWASAN PESISIR TELUK AMBON DALAM
Date
2024Author
Noya, Theo Imanuel
Gaol, Jonson Lumban
Agus, Syamsul Bahri
Metadata
Show full item recordAbstract
Kenaikan muka laut berpotensi menyebabkan genangan banjir rob pada kawasan pesisir Teluk Ambon Dalam (TAD) yang memiliki nilai topografi rendah. Pengelolaan jangka panjang kawasan pesisir berbasis mitigasi perlu dilakukan yakni dengan mengestimasi area yang berpotensi tergenang banjir rob. Parameter penting dalam mengestimasi kawasan tergenang adalah ketinggian permukaan tanah kawasan pesisir. Data ketinggian permukaan tanah dapat diperoleh dari berbagai sumber data seperti pengukuran konvensional maupun data sekunder. Survei konvensional untuk menghasilkan data ketinggian permukaan tanah terkendala biaya mahal dan waktu survei yang lama. Penggunaan data sekunder terkendala resolusi spasial dan temporal maupun masih terdapat bias nilai ketinggian tanah akibat masih terkandung tutupan lahan. Salah satu metode untuk menghasilkan data ketinggian permukaan tanah adalah teknik photogrammetry dengan menggunakan Unmanned Aerial Vehicles (UAV). Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kemampuan UAV untuk menghasilkan data ketinggian tanah secara lebih efisien, akurat, detail dan terbaru.
Seri UAV yang digunakan adalah DJI Mavic 2 Pro. Perekaman foto udara dilakukan pada dua variasi ketinggian terbang yakni 80 dan 100 m untuk menentukan ketinggian terbang dengan nilai ketelitian geometri vertikal terbaik. Hasil perekaman UAV dikoreksi dan dilakukan uji geometri menggunakan data hasil pengukuran Titik Kontrol Tanah (TKT). Hasil pengolahan data UAV adalah data Digital Terrain Model (DTM) atau data ketinggian tanah tanpa tutupan lahan digunakan pada pemodelan genangan. Perhitungan laju kenaikan muka laut perairan Teluk Ambon menggunakan data satelit altimetri periode tahun 1993 hingga 2023. Data pasang surut (pasut) tide guide AMBN periode tahun 2012 hingga 2018 digunakan untuk menentukan nilai datum pasut Mean Sea Level (MSL) dan Highest High Water Level (HHWL). Nilai laju kenaikan muka laut dikalkulasikan dengan nilai rata-rata datum pasut untuk mengestimasi tinggi jangkauan genangan tahun 2050. Pemodelan genangan banjir rob pada kawasan pesisir TAD tahun 2050 dilakukan menggunakan pendekatan Bathtub-method.
Ketinggian terbang 100 m menghasilkan nilai ketelitian geometri vertikal yang lebih baik dan digunakan pada pemodelan. Skala peta yang dihasilkan adalah skala 1:5.000. Kelas ketelitian peta yang dihasilkan adalah ketelitian horizontal kelas 1 pada Desa Hative Kecil, Desa Waiheru dan Kelurahan Lateri. Kelas ketelitian vertikal yang dihasilkan adalah kelas 1 pada Desa Hative Kecil dan Kelurahan Lateri sedangkan pada Desa Waiheru adalah kelas 2. Laju kenaikan muka laut perairan Teluk Ambon adalah 4 mm/tahun. Nilai MSL dan HHWL perairan TAD adalah 1,57 dan 2,85 m. Jangkauan tinggi genangan pada tahun 2050 adalah 1,40 m. Estimasi luas genangan pada tahun 2050 pada kawasan Desa Hative Kecil seluas 0,14 ha, Desa Waiheru seluas 0,50 ha dan Kelurahan Lateri seluas 0,16 ha.
Collections
- MT - Fisheries [3011]