Evaluasi Semen Cair Sapi FH Dengan dan Tanpa Seminal Plasma pada Konsentrasi Kuning Telur yang Berbeda dalam pengencer TALP Hepes di Suhu Ruang
Abstract
Inseminasi buatan merupakan suatu teknologi yang secara luas digunakan untuk meningkatkan produksi temak baik kualitas maupun kuantitas dengan penggunaan semen pejantail unggul. Semen yang digunakan pada inseminasi buatan umumnya adalah semen beku, tetapi semen beku mengalami beberapa kendala salah satunya adalah keterbatasan nitrogen cair khususnya di daerah pedesaan. Guna menangani keterbatasan pada kondisi pedesaan bisa dilakukan melalui penggunaan semen cair yang mudah dan lebih sederhana terlebih jika dalam penyimpanan bisa dilakukan pada suhu ruang. Penyimpanan semen secara lchusus pada suhu ruang hams dilakukan penanganan yang baik dan terkontrol, dan diperlukan media yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan kimia spermatozoa. TALP Hepes adalah medium sederhana yang mengandung, garam-garam anorganik dan menyediakan sumber energi yang dibutuhkan dalam proses metabolisme dan motilitas spermatozoa. Kuning telur adalah media pengencer yang telah biasa digunakan dan bermanfaat terhadap kelangsungan hidup spermatoza. Seminal plasma berisi banyak substansi yang merupakan pemacu metabolisme dan beberapa merupakan penghambat metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas semen cair sapi FH dengan atau tanpa seminal plasma pada konsentrasi kuning telur yang berbeda dalam pengencer TALP Hepes. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi Reproduksi Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor, selama 2 bulan nulai dari bulan Agustus sampai September 2003. Semen didapat dari satu ekor sapi FH yang berumur kira-kira 3,5 tahun dengan bobot badan 480 kg, semen diencerkan dengan TALP Hepes sebelum diencerkan semen tersebut dipisah untuk mendapatkan semen dengan seminal plasma dan semen tanpa seminal plasma. Setelah dipisahkan baru dilakukan pengenceran dengan TALP Hepes dan masing-masing ditambahkan kuning telur dengan konsentrasi yang berbeda (O%, 1%, 2% dan 3%). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap pola faktorial (2 X 4), dengan faktor perlakuan seminal plasma dan kuning telur. Peubah yang diamati adalah persentase motilitas, spermatozoa hidup, membran plasma utuh dan tudung akrosom utuh. Data dianalisis dengan menggunakan Anova (Program SAS 6.12) bila hasilnya nyata atau sangat nyata dilanjutkan dengan uji Duncan.