Kontaminasi Logam Berat (Hg, Cd, Pb, Cu) pada Insang dan Daging Ikan Belanak (Planiliza subviridis) di Perairan Pantai Cilincing, Teluk Jakarta
Abstract
Perairan pesisir Teluk Jakarta terus menerima masukan limbah dari aktivitas
antropogenik termasuk peningkatan konsentrasi logam berat yang menyebabkan
penumpukan pada biota perairan seperti ikan belanak (Planiliza subviridis) yang
hidup di perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan
logam berat Hg, Cd, Pb, dan Cu (dalam insang, daging, dan perairan), histopatologi,
dan batas aman konsumsi ikan belanak. Pengambilan sampel ikan belanak di
perairan Pantai Cilincing ini dilakukan selama enam bulan, yakni Februari hingga
Juli 2023. Analisis kandungan logam berat dilakukan dengan metode
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS). Konsentrasi logam berat pada insang dan
daging ikan belanak berkisar 0,005 ppm - 0,01 ppm dan 0,0025 ppm - 0,01 ppm
(Hg); 0,19 ppm - 0,25 ppm dan 0,07 ppm - 0,25 ppm (Cd); 0,75 ppm - 1,66 ppm,
dan 0,35 ppm - 1,45 ppm (Pb); 0,62 ppm - 2,195 ppm dan 0,12 ppm - 1,62 ppm
(Cu). Kandungan logam berat Hg dan Cd dalam air (0,0002 ppm - 0,0027 ppm dan
0,0002 ppm - 0,0063 ppm) melebihi baku mutu yang ditentukan. Kandungan logam
Pb dan Cu dalam air (kisaran 0,0014 ppm - 0,0370 ppm dan 0,0007 ppm - 0,0177
ppm) melebihi baku mutu yang ditentukan. Analisis histopatologi menunjukkan
hiperplasia, infiltrasi sel radang, dan hemoragi sel basal pada insang, sedangkan
infiltrasi sel radang ditemukan pada daging. Ikan belanak yang ditangkap di
Perairan Pantai Cilincing, Teluk Jakarta aman dikonsumsi apabila tidak melebihi
batas aman konsumsi mingguan.