Strategi Rantai Distribusi Ikan Pada UD Sumber Rezeki Laut, Tuban
Date
2024Author
Iqbal, Muhammad Nur
Mustaruddin
Kurniawati, Vita Rumanti
Novita, Yopi
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha Dagang Sumber Rezeki Laut (yang selanjutnya disingkat menjadi UD
Sumber Rezeki Laut) merupakan usaha yang bergerak dalam bidang jual beli ikan
laut yang berlokasi di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bulu, Kabupaten Tuban.
Jenis ikan yang biasa diperjualbelikan adalah ikan kembung, kembung banjar,
layang, dan bentrong. Ikan-ikan tersebut sering diistilahkan oleh pedagang lokal
dengan sebutan “ikan pasar”. Aktivitas yang dilakukan oleh UD Sumber Rezeki
Laut yaitu pembelian ikan dari nelayan di PPP Bulu dan menjualnya ke pedagang
besar di luar daerah PPP Bulu. Salah satu pedagang besar yang diketahui rutin
mendapatkan pasokan ikan dari UD Sumber Rezeki Laut berada di Pasar
Balekambang, Kota Solo. Pasar ini berjarak 184 km dari dari UD Sumber Rezeki
Laut dengan lama waktu pengiriman selama 4-5 jam. Setelah sampai di Pasar
Balekambang, “ikan pasar” ini nantinya akan didistribusikan oleh pedagang besar
ke pedagang kecil, restoran, hingga konsumen rumah tangga di Kota Solo dan
sekitarnya.
Jumlah ikan yang dikirimkan oleh UD Sumber Rezeki Laut ke Pasar
Balekambang berkisar 0,5 - 1,5 ton ikan untuk satu kali pengiriman. Namun saat
kondisi bulan purnama terjadi, UD Sumber Rezeki Laut kesulitan mendapatkan
pasokan ikan sesuai dengan minimal pengiriman yaitu 0,5 ton, sehingga harus
menunggu satu malam untuk memenuhinya. Kuota minimum tersebut telah
ditetapkan oleh UD Sumber Rezeki Laut agar dapat menutupi biaya operasional
dalam satu kali pengantaran. Jika jumlah ikan tidak memenuhi kapasitas minimum
pengiriman maka ikan akan disimpan dahulu selama satu malam dalam box fibre
atau disebut distribusi tertunda, hingga jumlah minimum ikan pendistribusian
terpenuhi.
Pendistribusian tertunda dapat sering terjadi seiring dengan perubahan musim
penangkapan ikan maupun sumber daya ikan yang berpengaruh pada banyaknya
pasokan ikan di PPP Bulu Tuban. Penurunan kualitas mutu ikan yang disebabkan
adanya waktu tunggu dalam semalam dapat terjadi. Selain itu, dibutuhkan biaya
lebih untuk menjaga kualitas ikan selama disimpan semalam. Salah satu kerugian
akibat kualitas ikan yang tidak baik adalah terjadi penolakan oleh pembeli di Pasar
Balekembang Solo. Kualitas mutu ikan dapat terjaga dengan melakukan berbagai
cara. Salah satunya adalah dengan melakukan penanganan ikan yang baik
mengikuti prinsip Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) serta memiliki strategi
yang efektif dan efisien untuk mendistribusikan ikan. Penanganan ikan yang baik
perlu dilakukan mulai dari titik pembelian ikan di PPP Bulu, hingga ke titik akhir
yaitu Pasar Balekambang. Sesuai dengan pernyataan Mustaruddin et al. (2016)
mutu ikan dapat menentukan tingkat penerimaannya di pasaran. Berdasarkan uraian
tersebut, UD Sumber Rezeki Laut membutuhkan strategi penanganan dan
pendistribusian ikan yang mampu mempertahankan kualitas mutu ikan serta tetap
menguntungkan secara finansial, untuk mengatasi potensi kerugian karena
penolakan ikan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus
dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat
ini dari subjek yang diteliti serta interaksinya dengan lingkungan. Kasus yang akan
diamati adalah distribusi ikan pada UD Sumber Rezeki Laut yang berada di PPP
Bulu Tuban. Tahap awal yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi aktivitas
distribusi pada UD Sumber Rezeki Laut, untuk mengetahui aktivitas yang
dilakukan oleh UD Sumber Rezeki Laut. Setelah mengetahui aktivitas distribusi,
dilakukan pengambilan data terkait titik kritis berdasarkan aktivitas penanganan
ikan, kualitas mutu ikan serta biaya operasional, agar dapat merencanakan strategi
yang efektif serta efisien pada distribusi ikan di UD Sumber Rezeki Laut.
Aktivitas distribusi yang dilakukan UD Sumber Rezeki Laut terbagi menjadi
dua. Distribusi langsung dan distribusi tertunda. Distribusi langsung adalah
aktivitas distribusi yang pengirimannya dilakukan pada hari yang sama. Distribusi
tertunda adalah aktivitas distribusi yang yang pengirimannya dilakukan pada hari
selanjutnya, setelah volume ikan terpenuhi. Terdapat titik kritis yang terjadi pada
distribusi langsung dan tertunda. Titik kritis tersebut berpotensi terjadinya
penurunan kualitas mutu ikan, hal tersebut dibuktikan dengan adanya penurunan
kualitas mutu ikan yang terjadi selama aktivitas distribusi. Hasil uji organoleptik
menunjukan kualitas mutu ikan yang menurun dari awal ikan dibeli hingga ikan
diterima oleh pedagang besar. Beban biaya pada UD Sumber Rezeki Laut adalah
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang ditanggung adalah lapak,
kebersihan, keamanan, air, biaya penyusutan. Biaya variabel UD sumber Rezeki
Laut sebagai berikut harga beli ikan, karyawan, es batu, garam, dan biaya
pengiriman. Beban biaya terbesar selain harga beli ikan adalah biaya pengiriman.
Rekomendasi strategi pada distribusi UD Sumber Rezeki Laut berdasarkan
hasil analisis SWOT adalah 1) menjaga dan memperluas suplai dan pasar; 2)
menjaga dan menambah hubungan baik dengan para pemilik ikan dan pembeli ikan;
3) memonitor tren pasar secara aktif dan mengadopsi strategi pemasaran untuk
memperluas jangkauan pasar, 4) merancang organisasi usaha untuk mendukung
lokasi usaha yang strategis; 5) melakukan pelatihan pegawai mengenai penangan
ikan yang baik; 6) mencari sumber modal tambahan untuk meningkatkan
ketersediaan bahan penunjang yang diperlukan; 7) menggunakan fleksibilitas pasar
untuk menyesuaikan dengan perubahan musiman; 8) memanfaatkan kemampuan
memilih ikan untuk mengatasi ancaman kerusakan fisik; 9) memanfaatkan akses
yang luas ke sumber daya ikan untuk mengatasi persaingan dengan kompetitor; 10)
mengestimasi harga jual yang optimal, 11) mengoptimalkan struktur organisasi
untuk meningkatkan daya saing terhadap kompetitor di daerah lain; dan 12) mencari
alternatif pendanaan pada musim tertentu untuk mengatasi keterbatasan modal.
Berdasarkan hasil matriks IE strategi yang dibuat bersifat hold and maintain
(mempertahankan dan memelihara).
Collections
- MT - Fisheries [3011]