Bioimaging Fitur Arsitektur Malai Padi Lokal Asal Indonesia
Date
2024Author
ALAYUBIE, MUHAMAD ELJABBAR LANINO
Miftahudin
Satrio, Rizky Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu sumber makanan pokok penduduk Indonesia yang kebutuhannya meningkat setiap tahun sehingga produksi padi perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi arsitektur malai padi dengan bioimaging dan menganalisis komponen hasil padi lokal asal Indonesia. Metode yang dilakukan adalah penanaman padi di sawah, pemindaian malai, dan pengamatan karakter malai seperti panjang malai, jumlah cabang, jumlah gabah, dan bobot gabah. Data dianalisis menggunakan ImageJ dan Rstudio dengan metode analisis keragaman, analisis komponen utama (PCA), korelasi antara karakter malai, dan hierarchical clustering. Hasil menunjukkan korelasi positif antara jumlah gabah isi dengan jumlah gabah per malai, bobot gabah isi, dan jumlah cabang. Sekitar 76,01% keragaman pada 122 aksesi dapat dijelaskan oleh komponen 1 dan 2. Dari 122 aksesi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama. Aksesi CV Baru 2003 dan Batutegi 2021 menunjukkan potensi untuk peningkatan produktivitas padi. Pengujian lebih lanjut diperlukan untuk menilai kestabilan karakter malai dan daya hasilnya untuk mengidentifikasi genetik padi dengan arsitektur malai ideal dan produktivitas tinggi. Rice (Oryza sativa L.) is one of the staple food sources for the Indonesian
population, and its demand increases every year, necessitating an increase in rice
production. This study aims to characterize the panicle architecture of rice using
bioimaging and analyze the yield components of local Indonesian rice. The methods
used included planting rice in the field, scanning the panicles, and observing panicle
such as panicle length, number of branches, number of grains, and weight of grains.
The data were analyzed using ImageJ and Rstudio with methods such as variance
analysis, principal component analysis (PCA), correlation between panicle
characteristics, and hierarchical clustering. The results showed a positive
correlation between the number of filled grains with the number of filled grains per
panicle, weight of filled grains, and number of branches. About 76.01% of the
variability among 122 accessions could be explained by components 1 and 2. The
122 accessions could be grouped into three main clusters. Accessions CV Baru
2003 and Batutegi 2021 showed potential for increasing rice productivity. Further
testing is required to assess the stability of panicle characteristics and yield potential
to identify rice genotypes with ideal panicle architecture and high productivity.
Collections
- UT - Biology [2149]